X

Bahaya Memakai Jas Hujan Ponco Saat Berkendara

Saat musim hujan, jas hujan, baik jas hujan model two pieces hingga jas hujan ponco menjadi salah satu aksesoris berkendara yang tidak dapat dilupakan oleh para pengendara sepeda motor.  Namun sayangnya, yang seringkali belum terlalu disadari para pengendara adalah memilih jas hujan untuk dipakai berkendara tidak bisa sembarangan. Dalam artikel ini akan dibahas dengan singkat bahaya memakai jas hujan ponco saat berkendara dan jas hujan seperti apa yang sebaiknya Anda kenakan saat hujan.

Mengenal Jas Hujan Ponco

Memilih jas hujan terutama untuk dipakai berkendara motor perlu tetap mengedepankan aspek keselamatan dalam berkendara, misalnya jas hujan tidak menghalangi gerakan pengendara. Berdasarkan hal ini, jas hujan ponco sangat tidak disarankan dipakai saat berkendara karena berbahaya.

Jas hujan ponco adalah jas hujan dengan model menyerupai jubah, berbentuk terusan dengan potongan lebar dan besar dan terdapat lubang di bagian tengahnya. Seringkali jas hujan ponco juga dibuat dengan 2 lubang, sehingga dapat dipakai tandem dengan orang yang diboncengnya.

Jas hujan ponco ternyata sangat tidak cocok dan tidak aman dipakai untuk berkendara. Hal ini dikarenakan jas hujan ponco bisa membahayakan pengendara dan orang yang diboncengnya hingga pengendara lainnya. Jas hujan model ponco mungkin cocok digunakan apabila tidak diperuntukkan saat berkendara.

Bahaya Raincoat Jenis Terusan / Ponco

Apabila Anda ingat, sering terdapat berita dimana pengendara motor yang mengenakan jas hujan ponco mengalami kecelakaan seperti terjatuh atau oleng dan hilang keseimbangan. Bahaya dan kecelakaan ini tidak terlepas dari desain jas hujan ponco yang membahayakan dipakai untuk berkendara.

Berikut ini adalah beberapa bahaya memakai jas hujan ponco saat berkendara:

Tersangkut di Ban atau Rantai Motor

Jas hujan berbentuk jubah yang lebar dan panjang ini sangat berbahaya bagi pemakainya karena berisiko untuk tersangkut di ban atau rantai motor. Bayangkan apabila saat berkendara, ujung jas hujan ponco yang Anda kenakan tersangkut di ban atau rantai, Anda dapat terjatuh di jalan dan berisiko tertabrak atau terlindas kendaraan lain yang juga melintas.

Desain Tidak Sesuai Standar Keamanan

Saat berkendara dalam hujan, seringkali hujan mengguyur disertai dengan angin kencang. Desain dari jas hujan ponco dianggap tidak memenuhi standar keamanan untuk dipakai dalam kondisi seperti ini. Jas hujan model ponco sangat mudah untuk diterpa angin dan berkibar sehingga membuat pengendara sulit mengendalikan motor dan bisa hilang keseimbangan.

Ujung jas hujan yang berkibar tertiup angin juga berbahaya bagi pengendara lain. Selain itu masih ada bahaya ujung jas hujan Anda bisa tersangkut pada kendaraan lain yang melintas akibat tertiup angin kencang saat hujan.

Menutupi Lampu Belakang Motor

Masih berhubungan dengan desain standar dari jas hujan ponco yang mudah tertiup angin. Pada saat hujan angin, ada kemungkinan ujung jas hujan Anda akan menutupi lampu belakang motor yang Anda kendarai. Hal ini berbahaya bagi pengendara lain karena tidak dapat mengetahui kendaraan Anda saat hendak berbelok atau mengerem.

Tidak Dapat Menyerap Air dengan Baik

Desain dari jas hujan ponco ternyata juga tidak dapat melindungi pemakai dari air hujan secara maksimal. Daya serap air dari jas hujan ponco sangat rendah dan tidak dapat melindungi bagian tangan dan kaki dari air hujan sehingga sepatu atau ujung lengan kemeja Anda akan tetap basah.

Setelah mengetahui bahaya dari jas hujan model ponco, sebaiknya Anda menghindari mengenakan jas hujan model tersebut saat berkendara motor. Anda dapat memilih jas hujan yang memenuhi standar keamanan dan dapat melindungi Anda dari hujan secara optimal:

  • Pilihlah jas hujan model two piece atau dua potong, yang terdapat bagian atasan dan celana secara terpisah
  • Pilihlah jas hujan dengan warna terang agar mudah terlihat saat hujan deras
  • Anda juga dapat memilih jas hujan yang dilengkapi dengan reflektor atau pemantul cahaya
  • Pilihlah model jas hujan yang dapat melindungi Anda dari air hujan secara optimal dan air tidak mudah menyerap atau menembus ke dalamnya
Baladewa: Putra Baladewa Setiadji atau biasa dipanggil Putra memiliki pengalaman 5 tahun sebagai penulis di bidang gaya hidup (lifestyle). Lulusan sarjana komunikasi ini memulai karirnya sebagai penulis lepas di berbagai media massa. Selain berkecimpung sebagai penulis, Putra juga memiliki bisnis makanan ringan di kota Makassar. Menurutnya, bisnis makanan ringan sangat menjanjikan karena mudah dikembangkan dengan banyak ide inovasi. Jenis, menu, dan rasa bisa langsung disesuaikan dengan preferensi konsumen yang cepat berubah.
Related Post