5 langkah menghitung persentase pertumbuhan bisnis berikut ini akan memudahkan Anda dalam membandingkan hasil kinerja tim secara akurat. Cara menghitung pertumbuhan bisnis ini cukup sering digunakan karena mudah dan cepat dalam menggambarkan seberapa baik penjualan produk dan jasa dalam kurun waktu tertentu. Rumusnya sangat sederhana dan sudah kami lengkapi contoh sebagai gambaran.
Apa itu Persentase Pertumbuhan Bisnis ?
Persentase pertumbuhan atau biasa disebut tingkat pertumbuhan digunakan untuk membandingkan dua nilai dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya, metode ini dilakukan dengan membandingkan pendapatan yang diperoleh pada bulan yang sama, namun di periode yang berbeda. Misalnya, penjualan di Oktober 2023 dibanding Oktober 2022. Atau, bisa juga dibandingkan sesuai momen atau musim, seperti: Penjualan di bulan Ramadan 2023 dibanding Ramadan 2022.
Metode perhitungan persentase pertumbuhan dapat membantu bisnis Anda untuk menganalisa seberapa baik kinerja perusahaan dibanding periode waktu sebelumnya. Hasil perhitungan kemudian digunakan untuk membuat keputusan apa yang harus ditingkatkan. Termasuk, faktor-faktor apa yang mempengaruhi penjualan supaya bisa diantisipasi di kemudian hari.
Cara Menghitung Persentase Pertumbuhan Bisnis
Menghitung persentase pertumbuhan penjualan dengan rumus sederhana di bawah ini memudahkan Anda untuk menilai kinerja tim dalam periode waktu tertentu. Ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
1. Tentukan Periode Waktu Penjualan yang akan Dibandingkan
Sebelum menghitung persentase pertumbuhan, kita perlu mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. Anda bisa bandingkan semua jenis nilai, termasuk pendapatan, jumlah pelanggan, dan produk yang terjual. Setelah semua data terkumpul, kemudian Anda bisa bandingkan dengan periode sebelumnya.
Contoh: membandingkan penjualan total di kuartal pertama 2022 (Januari – Maret) dengan penjualan di kuartal pertama 2021. Periode pembandingnya bisa dipilih sesuai kebutuhan, misalnya Anda ingin bandingkan penjualan di bulan ini dengan bulan sebelumnya. Atau, tahun 2023 dibanding 2022.
2. Masukan Semua Angka ke dalam Rumus
Setelah Anda mengumpulkan nilai yang dibutuhkan, kemudian masukkan ke dalam rumus di bawah ini:
Nilai Saat ini – Nilai Sebelumnya = …/Nilai Sebelumnya = … x 100% = Persentase Pertumbuhan
Contoh Kasus
Perusahaan Roti A berhasil menjual 240 roti tawar selama bulan Oktober 2023. Sedangkan, pada Oktober 2022 terjual sebanyak 160 roti tawar. Persentase pertumbuhan penjualan roti bisa dihitung dengan memasukkan angka-angka tersebut menjadi:
240 – 160 = 80/160 = 0.5 x 100% = 50%
Kesimpulannya, dibanding Oktober 2022, perusahaan Roti A mengalami kenaikan penjualan sebesar 50% pada bulan Oktober 2023. Jika hasilnya positif artinya perusahaan mendapatkan keuntungan atau kenaikan. Sebaliknya, jika hasilnya minus, artinya perusahaan mengalami kerugian.
3. Bandingkan dengan Semua Nilai Sebelumnya
Ada baiknya, saat membandingkan pertumbuhan bisnis Anda harus bandingkan beberapa data lainnya. Anda bisa cantumkan nilai bulan ini ke dalam tabel lalu bandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Misalnya, penjualan bulan Mei 2023 selain dibandingkan ke Mei 2022, coba bandingkan dengan bulan-bulan sebelum Mei 2023, seperti: Juni, Juli, sampai desember 2022 dan Januari sampai April 2023. Dengan cara ini, Anda bisa mendapat gambaran utuh apakah terjadi tren kenaikan atau penurunan dari bulan ke bulan.
4. Hitung Nilai Pertumbuhan Rata-Rata
Setelah mendapat semua nilai akhir pertumbuhan bisnis. Anda bisa hitung berapa rata-rata persentase setiap bulan atau periode. Perhitungan rata-rata bisa digunakan untuk acuan target di periode selanjutnya. Hal ini tentu akan memudahkan Anda dalam seting target tim penjualan. Jika tim mampu mencapai target rata-rata artinya bisnis Anda terus mengalami pertumbuhan setiap tahun.
5. Perhatikan Momen Musiman di Periode Bulan Tertentu
Momen besar yang terjadi di bulan atau periode tertentu bisa mempengaruhi besar kecilnya penjualan. Apalagi jika momen tersebut datangnya tidak di bulan yang sama. Sebagai pemilik perusahaan, Anda harus memperhatikan faktor eksternal yang mempengaruhi penjualan, naik turunnya jumlah pelanggan baru, atau banyaknya pendapatan yang diterima.
Berbagai faktor bisa saja mempengaruhi hasil penjualan misalnya: libur panjang lebaran, liburan akhir tahun, anak masuk sekolah atau liburan sekolah, dan lain sebagainya. Bahkan faktor lain seperti pandemi yang memakan waktu lama juga bisa mempengaruhi perhitungan. Mengabaikan faktor-faktor tersebut saat mengitung pertumbuhan bisnis membuat hasil pengukuran jadi bias. Imbasnya, Anda bisa membuat keputusan yang keliru.
Mengapa Menghitung Pertumbuhan Bisnis itu Penting ?
Menghitung persentase pertumbuhan bisnis membantu Anda mengetahui sebaik apa kinerja tim Anda. Nilai tersebut bisa digunakan untuk informasi bagi para investor atau publik. Dengan begitu, stakeholder terkait di luar perusahaan bisa tertarik untuk berinvestasi atau membeli produk Anda. Track record pertumbuhan bisnis juga dapat meningkatkan kepercayaan investor pada bisnis Anda.
Anomali pada pertumbuhan bisnis dari bulan ke bulan bisa dilihat jika semua nilai persentase sudah dihitung. Anda bisa segera memeriksa ulang angka keuntungan dan banyaknya pengeluaran yang di periode tersebut. Segera cari jawaban yang tepat dari anomali tersebut, supaya tidak terjadi kebingungan di pihak: investor, mitra, atau pemberi pinjaman.