Kolesterol tinggi dapat dialami oleh siapa saja dan sayangnya gejala kolesterol tinggi seringkali tidak disadari atau diabaikan. Pemeriksaan atau pengecekan rutin tingkat kolesterol dalam tubuh juga penting untuk menghindari masalah serius akibat kolesterol tinggi.

Sebelum membahas mengenai tanda atau gejala kolesterol tinggi yang dapat dialami, ada baiknya ketahui terlebih dahulu jenis kolesterol dan batasan kolesterol yang normal untuk tubuh.

Jenis – Jenis Kolesterol

Kolesterol dalam tubuh terbagi atas kolesterol HDL / High Density Lipoprotein dan LDL / Low Density Lipoprotein. Selain itu terdapat juga trigliserida.

Pemeriksaan secara mandiri dengan strip test biasanya berupa angka kolesterol total dalam tubuh. Sedangkan bila pemeriksaan dilakukan di laboratorium, biasanya akan terperinci angka masing – masing dari HDL, LDL, Trigliserida dan Kolesterol Total.

Batas Kolesterol Normal

Tingkat kolesterol yang normal pada dewasa dan anak – anak berbeda. Begitu pula antara pria dan wanita. Namun untuk orang dewasanya, dapat menggunakan batasan berikut ini sebagai acuan rentang kolesterol yang normal:

• Kolesterol total berada kurang dari 200 mg/dl
• HDL minimal 60 mg/dl
• LDL <100 mg/dl
• Trigliserida <150 mg/dl

Sedangkan pada anak – anak batasan kolesterol pada rentang normal adalah sebagai berikut:

• Kolesterol total berada kurang dari 170 mg/dl
• HDL minimal 45 mg/dl
• LDL <110 mg/dl
• Trigliserida <150 mg/dl

Gejala Kolesterol Tinggi Pada Tubuh

Kolesterol tinggi atau hiperkolesterol memiliki sejumlah gejala yang dapat dirasakan tubuh. Akan tetapi, tidak setiap orang yang memiliki kolesterol tinggi mengalami gejala. Oleh karenanya seringkali orang abai atau tidak sadar bahwa kadar kolesterol dalam tubuhnya termasuk tinggi.

Meskipun begitu, jika Anda mengalami gejala – gejala seperti di bawah ini, Anda perlu waspada dan segera mengecek tingkat kolesterol Anda baik secara mandiri atau di lab. Gejala kolesterol tinggi antara lain:

Angina

Angina adalah rasa nyeri di dada akibat berkurangnya aliran darah ke jantung. Aliran darah yang berkurang atau tidak lancar dikarenakan adanya penumpukan kolesterol. Apabila kondisi ini dibiarkan saja dan aliran darah serta oksigen berkurang, penderita kolesterol tinggi dapat mengalami serangan jantung.

Mudah Mengantuk & Sering Lelah

Kolesterol yang menumpuk dan menghambat aliran darah dapat menyebabkan penderita merasa sering mengantuk serta lelah. Ini dikarenakan pembuluh darah tersumbat dan suplai darah serta oksigen ke otak serta ke seluruh organ tubuh menjadi berkurang.

Terjadi Xanthomata & Xanthelasma

Xanthomata adalah kondisi kulit dimana plak kolesterol menumpuk atau terjadi penumpukan kolesterol di bawah jaringan kulit dan urat. Xanthoma biasanya berupa pembengkakan berbentuk bulat dan berwarna kekuningan.

Selain itu juga dapat muncul bercak kuning di bawah kelopak mata sebagai akibat kolesterol yang tinggi. Kondisi ini disebut dengan Xanthelasma.

Pusing dan Sakit Kepala

Kolesterol tinggi yang menghambat pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke otak dapat membuat penderita merasakan pusing serta sakit kepala. Umumnya penderita dapat merasakan sakit kepala tak tertahankan yang terjadi tiba – tiba.

Tengkuk dan Pundak Terasa Berat dan Pegal

Salah satu kelahan yang terkadang menjadi ciri kolesterol tinggi adalah tengkuk yang terasa berat dan pegal. Rasa nyeri dan pegal ini dikarenakan adanya aliran darah yang tidak lancar karena pembuluh darah terhambat. Selain area tengkuk, pada pundak juga terasa berat dan pegal seperti rasa tertarik.

Rasa Kesemutan atau Mati Rasa

Kolesterol yang tinggi dapat membuat pembuluh darah atau pembuluh arteri menjadi sempit sehingga menghambat aliran darah ke seluruh bagian tubuh. Salah satu efek akibatnya adalah tangan dan kaki merasakan kesemutan hingga mati rasa.

Apabila mengalami sejumlah gejala di atas, seperti yang sudah disarankan, segera lakukan pemeriksaan kolesterol. Pastikan angka kolesterol total Anda berada dalam rentang yang normal atau kurang dari 200 mg/dl.

Apabila Anda memiliki kolesterol tinggi, lakukan banyak aktivitas fisik seperti olahraga. Ubah gaya hidup menjadi gaya hidup sehat dan terapkan pola makan sehat. Kurangi makanan tidak bergizi seperti fast food dan perbanyak sayur serta buah – buahan.