X

Diabetes Insipidus: Pengertian, Gejala dan Risikonya

Mendengar sebutan diabetes insipidus, mungkin tidak sedikit dari kita yang berpikir istilah ini ada hubungannya dengan diabetes melitus / penyakit gula tipe 1 atau 2. Namun jangan salah, meski sama – sama disebut diabetes, keduanya ternyata berbeda loh.

Berbeda dengan diabetes melitus yang lebih umum atau sering didengar. Sebagian dari kita mungkin masih asing dan tidak pernah mendengar mengenai Diabetes Insipidus. Dalam artikel ini akan dijelaskan apa itu Diabetes Insipidus, perbedaannya dengan Diabetes Melitus serta gejala dan cirinya.

Pengertian Diabetes Insipidus (DI) dengan Diabetes Melitus (DM)

Diabetes Melitus (DM) baik tipe 1 atau 2 adalah kondisi penyakit terkait dengan kadar gula di dalam tubuh yang terlalu tinggi. Memiliki ciri dimana penderita seringkali merasa haus dan sering buang air kecil. DM seringkali disebut dengan diabetes saja atau penyakit gula.

Sedangkan Diabetes Insipidus (DI), meski memiliki ciri atau gejala sama yaitu sering merasa haus dan sering buang air kecil, tapi sama sekali berbeda dengan DM. DI adalah kondisi kelainan dimana terdapat ketidakseimbangan cairan dalam tubuh.

Ketidakseimbangan cairan ini yang menyebabkan penderita seringkali merasa haus, banyak minum air dan banyak buang air kecil. Dibandingkan dengan orang normal dimana sehari buang air kecil 1 – 2 liter, penderita DI bisa mencapai 19 liter sehari.

Gejala dan Ciri – Ciri

Selain memiliki beberapa gejala yang menyerupai DM yaitu seringkali merasa haus, banyak minum air tapi tetap haus hingga seringkali buang air kecil, ada beberapa gejala atau symptom lain dari DI, yaitu:

  1. Merasa sangat haus
  2. Urine berwarna pucat
  3. Sering buang air kecil
  4. Pada malam hari sering terbangun untuk buang air kecil
  5. Lelah
  6. Nyeri otot
  7. Dehidrasi

Tidak jarang kondisi ini membuat penderita mengalami dehidrasi, dimana dehidrasi ini dapat menyebabkan:

  1. Pusing
  2. Mual
  3. Rasa lelah
  4. Hingga hilangnya kesadaran

Penyebab Diabetes Insipidus

Pada dasarnya penyebab dari DI adalah saat tubuh seseorang tidak dapat mengatur dan menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh. Adapun ginjal berfungsi mengatur dan memfilter cairan dalam tubuh, dimana sebagian cairan akan di sekresikan keluar dalam bentuk urine. Sebagian lainnya akan dikembalikan ke dalam aliran darah.

Adapun hormon yang mengatur adalah vasopressin (AVP) atau disebut juga antidiuretic hormone (ADH) yang dihasilkan dari bagian hypothalamus. AVP ini berfungsi mengatur tingkat air atau cairan dalam tubuh dengan mengatur besarnya kadar urine yang diproduksi ginjal.

Jika tubuh kekurangan cairan, hormon AVP akan dilepas atau meningkat, dan ginjal akan mengurangi produksi urine. Begitu juga sebaliknya.

Bagi penderita DI ada kondisi dimana hormone ADH ini tidak mencukupi atau ada kondisi yang menyebabkan tubuh tidak merespon hormone ADH ini secara optimal. Akibatnya adalah ginjal akan memproduksi urine terus menerus dan membuat tubuh menjadi tidak seimbang cairannya.

Jenis dan Tipe

DI sendiri dibagi menjadi beberapa jenis didasarkan pada penyebab terjadinya ketidakseimbangan cairan tubuh. Antara lain:

  1. Central Diabetes Insipidus: disebabkan adanya cidera pada kelenjar pituitary atau hypothalamus akibat pembedahan, tumor, penyakit atau benturan sehingga berdampak pada kemampuan produksi dan regulasi hormone ADH
  2. Nephrogenic DI: disebabkan karena adanya masalah pada ginjal dimana ginjal tidak dapat merespon hormone ADH secara optimal, misalnya akibat genetik atau obat – obatan
  3. Gestational DI: tipe yang lebih jarang dan terjadi pada wanita saat mengandung dimana enzim yang dihasilkan plasenta merusak ADH
  4. Primary Polydipsia / Dipsogenic DI: kondisi dimana urine diproduksi dalam jumlah besar akibat minum terlalu banyak cairan

Demikian perbedaan antara DI dengan diabetes melitus atau penyakit gula. Jadi jangan salah lagi ya. Meski keduanya memiliki nama yang sama dan sama – sama diabetes, namun DI bukanlah kondisi dimana kadar gula dalam tubuh terlalu tinggi. Pembahasan mengenai Diabetes Melitus akan dibahas dalam artikel lain pada lain kesempatan ya.

Categories: Tips & Tutorial
Baladewa: Putra Baladewa Setiadji atau biasa dipanggil Putra memiliki pengalaman 5 tahun sebagai penulis di bidang gaya hidup (lifestyle). Lulusan sarjana komunikasi ini memulai karirnya sebagai penulis lepas di berbagai media massa. Selain berkecimpung sebagai penulis, Putra juga memiliki bisnis makanan ringan di kota Makassar. Menurutnya, bisnis makanan ringan sangat menjanjikan karena mudah dikembangkan dengan banyak ide inovasi. Jenis, menu, dan rasa bisa langsung disesuaikan dengan preferensi konsumen yang cepat berubah.
Related Post