Kegiatan marketing di bulan Ramadan harus disesuaikan dengan perilaku konsumen yang berubah. Pendapatan karyawan juga meningkat hingga dua kali lipat karena mendapat THR (Tunjangan Hari Raya). Hal ini mendorong pola belanja yang lebih konsumtif. Menyesuaikan rencana pemasaran dengan perubahan pola belanja pelanggan bertujuan untuk mendapatkan hasil akhir yang Anda harapkan.
Ada banyak ide pemasaran di bulan Ramadan yang bisa Anda praktikan untuk meningkatkan penjualan hingga dua kali lipat. Semua ide marketing di bawah ini bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan dan bujet yang tersedia. Jangan memaksakan program marketing yang Anda yakin tidak akan berjalan efektif. Pada dasarnya, setiap perusahaan punya caranya sendiri untuk menjangkau pelanggan.
Banyak program marketing untuk bulan Ramadan yang masih bisa terus-menerus dilakukan. Ide marketing yang mainstream walaupun terasa jenuh namun masih tetap efektif untuk dikerjakan. Ada juga beberapa ide baru yang lahir karena pengaruh perkembangan teknologi.
1. Beriklan di Media Sosial dan Search Engine
Menurut survei DigiAds, pengguna internet di bulan Ramadan mengalami kenaikan sebesar 9% dibanding hari biasa. Peluang ini bisa Anda manfaatkan untuk memaksimalkan pemasaran melalui media sosial dan search engine. Penggunaan media sosial selama bulan Ramadan mengalami kenaikan hingga mencapai 60%. Kebanyakan pengguna menyukai konten terkait puasa, seperti: ceramah, resep masakan, dan koleksi baju.
Meningkatnya pengguna media sosial bisa dimanfaatkan untuk menayangkan iklan dan menawarkan promo. Berdasarkan laporan dari Meta, menyebutkan bahwa 55% pengguna yang merayakan Ramadan dan Idul Fitri cenderung mempercayai iklan di Instagram. Selain itu, TikTok dan YouTube jadi media sosial yang paling banyak diakses. Keduanya, bisa jadi media iklan yang efektif.
Sedangkan untuk search engine, Google masih jadi alat pencari informasi yang diandalkan. Jika sesuai dengan produk Anda, targetkan iklan di keyword: resep masakan, baju lebaran, dan tips kesehatan. Maksimalkan Google Business agar tempat usaha Anda masuk dalam daftar pencarian berbasis lokasi terdekat.
2. Tawarkan Diskon Khusus dalam Waktu Terbatas
Karyawan menerima THR paling cepat dua minggu sebelum Idul Fitri. Di minggu terakhir bulan Ramadan bisa Anda manfaatkan untuk memberikan promo besar. Batasi jangka waktunya supaya mendorong pelanggan untuk segera membelanjakan uangnya. Waktu promo yang panjang cenderung mengurangi efektivitas promo karena pelanggan masih punya waktu untuk survei harga di toko lain.
Promo besar di akhir bulan Ramadan harus dibarengi jam operasional toko yang lebih panjang. Membeludaknya jumlah pembeli membuat waktu belanja lebih lama. Pastikan karyawan toko Anda siap mengatasi pembelian dan pertanyaan pelanggan yang dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Atur shift karyawan dengan sistem HRIS supaya bisa memasukan lebih banyak tim saat waktu puncak belanja ini.
3. Berikan Promo Pengiriman Cepat dan Gratis
Banyak perusahaan ekspedisi menghadapi tantang pengiriman selama bulan Ramadan. Penyebabnya adalah karena meningkatnya volume belanja online dan pengiriman parsel menjelang Idul Fitri. Peningkatan ini mempengaruhi efisiensi kecepatan pengiriman produk. Sebagai penjual, Anda tidak bisa bergantung sepenuhnya ke jasa ekspedisi untuk mengirimkan barang selama bulan Ramadan.
Guna memaksimalkan pelayanan, Anda bisa tawarkan jasa pengiriman langsung oleh kurir toko jika lokasi pelanggan masih bisa dijangkau. Tetapkan syarat dan ketentuan barang yang bisa dikirim oleh kurir toko. Contohnya, gratis pengiriman untuk pembelian dalam jumlah banyak atau mencapai nominal tertentu.
4. Layani Pelanggan di Jam Operasional Baru
Jika Anda berjualan secara online, ketahui bahwa jam sibuk atau prime time internet selama bulan Ramadan berubah. Pada hari biasa, jam sibuk internet terjadi di sore hingga malam hari atau pukul 16.00 – 22.00. Pada malam hari sekitar pukul 22.00 hingga 04.00 lalu lintas internet berkurang. Sedangkan di bulan Ramadan, jam sibuk internet bertambah.
Selama Ramadan, prime time pengguna internet adalah menjelang buka puasa (16.00 – 18.00), menjelang tarawih (18.30 – 19.00), dan waktu sahur (02.00 – 04.00). Selama jam sibuk, banyak pengguna internet mengakses media sosial, layanan streaming, dan cari barang di toko online.
Saat cek barang terkadang mereka menyampaikan pertanyaan melalui chat. Pastikan Anda stand by di jam sibuk tersebut supaya bisa menjawab dengan cepat sehingga meyakinkan pelanggan untuk segera melakukan pembelian.
5. Ajak Pelanggan untuk Posting Produk Anda
Media sosial adalah saran yang cocok untuk membangun reputasi brand. Coba berinteraksi dengan pelanggan Anda menggunakan User Generated Content (konten buatan pengguna). User Generated Content adalah konten video dan gambar yang dibuat oleh konsumen yang dapat Anda bagikan ulang ke konsumen lain.
Konten jenis User Generated adalah ide marketing yang bagus dilakukan di bulan Ramadan. Anda bisa menunjukan ke pelanggan lain atau yang baru, bahwa banyak pelanggan lain yang menggunakan produk Anda dan merasa terpuaskan. Strategi ini dapat meningkatkan minat dan kepercayaan pelanggan lain.
6. Buat Konten Video yang Emosional
Buat iklan atau video pendek serial yang membangkitkan emosi calon pelanggan. Strategi marketing di bulan Ramadan ini sering memberi dampak positif. Anda bisa post video yang menyentuh di Instagram, YouTube, atau TikTok. Rangkai alur cerita menarik dan plot twist supaya tidak membosankan dan berpotensi viral.
Selain konten video yang menguras emosi, Anda bisa buat konten lain membawa pesan tentang: optimisme, peluang, sukacita, dan rasa syukur. Meningkatnya pengguna internet dan layanan streaming jadi peluang untuk menyampaikan pesan produk Anda. Integrasikan cerita video ke berbagai material promo di seluruh media pemasaran. Pastikan semua pelanggan tahu Anda punya konten video menarik.
7. Aktif dalam Kegiatan Sosial di Komunitas
Ramadan jadi waktu yang tepat untuk melaksanakan program sosial. Strategi marketing di bulan Ramadan yang cocok adalah dengan cara memilih badan amal yang sesuai dengan bisnis dan merancang kampanye bersama. Anda bisa berikan donasi dalam jumlah besar ke badan amal tersebut lalu posting di media sosial, portal berita, dan website perusahaan.
Saat berpuasa banyak umat muslim menyukai kegiatan amal. Dengan mengikuti kebiasaan baik ini, Anda bisa menanamkan image positif ke benak konsumen. Tunjukkan kepada mereka bahwa selama berbisnis Anda terus memikirkan komunitas dan peka dengan isu-isu sosial, dan tidak melulu soal uang.
8. Pastikan Website Anda Ramah Pengguna Seluler
Pengguna smartphone selama bulan Ramadan cenderung meningkat. Perubahan perilaku konsumen selama bulan Ramadan memungkinkan mereka menggunakan smartphone saat menjelang berbuka puasa dan sahur. Pastikan website Anda sudah ramah pengguna seluler untuk memberi pengalaman akses yang lancar.
Cek kecepatan loading halaman, tata letak tombol dan teks, ketersediaan gambar, kecepatan buffering video, dan tampilan grafis ikon. Segera lakukan perubahan jika Anda menemukan pelanggan yang kesulitan mengakses menu tertentu.
Website yang ramah pengguna seluler juga bagus untuk SEO (search engine optimization). Ini memungkinkan konten Anda masuk dalam top pencarian keyword tertentu. Keuntungannya, Anda bisa menarik pelanggan baru untuk mempelajari produk dan melakukan pembelian.
Strategi Marketing di Bulan Ramadan yang Efektif
Merencanakan kegiatan marketing di bulan Ramadan harus memperhatikan budaya dan agama. Walaupun ritual agamanya sama, namun budaya setiap tempat berbeda. Pastikan program marketing yang Anda lakukan relevan dengan suasana dan kebutuhan konsumen.
Tim marketing harus lebih sensitif dengan lingkungan konsumen supaya tidak merugikan brand. Buatlah konten pemasaran yang edukatif dan religius untuk membantu konsumen lebih dekat dengan agama dan budayanya. Saat berpuasa, umat muslim cenderung lebih menyukai konten religi dengan pesan menyentuh yang mempertebal keimanan.
Menjalin kemitraan dengan lembaga amal dan komunitas lokal dapat membantu tingkatkan image brand di mata pelanggan. Selain itu, Anda bisa tunjukkan kontribusi positif brand ke masyarakat. Supaya pelanggan tahu bahwa bisnis yang Anda jalankan tidak berfokus ke profit, namun juga keberlangsungan hidup masyarakat.
Hal selanjutnya yang diperhatikan saat merancang program marketing di bulan Ramadan adalah gunakan semua channel pemasaran Anda. Banyak perusahaan yang tidak memaksimalkan semua channel saat menjalankan promo musiman. Akibatnya, hasil yang didapat tidak maksimal.
Jangan biarkan promo Ramadan Anda dijalankan di satu atau dua channel saja. Maksimalkan semua channel untuk mempromosikan brand, seperti: email, media sosial, pesan instan, website, toko online, SEO, SEM, dan iklan di internet.