X

Lapor SPT: Istilah Terkait PPh & SPT Tahunan yang Perlu Diketahui

Setiap awal tahun, wajib pajak perlu memenuhi kewajibannya dengan melaporkan SPT Tahunan. Istilah terkait PPh dan SPT Tahunan perlu diketahui agar wajib pajak tidak bingung saat melaksanakan kewajibannya untuk melaporkan pajak setiap tahunnya. Setiap wajib pajak yaitu orang pribadi atau badan yang memiliki NPWP perlu menyampaikan surat pemberitahuan pajak tahunan untuk pajak penghasilan.

Orang pribadi yang menerima pajak penghasilan misalnya karyawan perusahaan ataupun orang yang tidak ada penghasilan tapi sudah memiliki NPWP juga perlu melaporkan SPT Tahunan. Bagi beberapa orang yang baru saja memiliki NPWP atau bekerja mungkin masih bingung dengan istilah perpajakan khususnya yang terkait dengan Pajak Penghasilan (PPh 21) yang dipotong dari gaji serta istilah terkait penyampaian SPT Tahunan.

Pada artikel ini akan dijelaskan sejumlah istilah yang terkait dengan pajak penghasilan karyawan maupun dengan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak.

Kewajiban Penyampaian SPT Tahunan

Setiap wajib pajak orang pribadi, termasuk pekerja atau karyawan wajib menyampaikan atau melaporkan SPT Tahunan atas pembayaran atau pemotongan pajak penghasilan yang telah dipotong dan disetorkan ke negara.

Pelaporan SPT ini dulunya dapat dilakukan secara offline maupun online, namun kini penyampaian SPT Tahunan dilakukan secara online. Pelaporan SPT Tahunan dilakukan atas tahun pajak tahun sebelumnya, misal penyampaian SPT Tahunan di tahun 2023 untuk tahun pajak 2022, dan juga penyampaian SPT Tahunan di tahun 2024 untuk tahun pajak 2023.

Baik SPT Masa maupun SPT Tahunan memiliki sanksi berupa denda yang akan dikenakan apabila terjadi keterlambatan bayar maupun keterlembatan lapor. Adapun besaran denda berbeda antara SPT Masa dan juga SPT Tahunan.

Untuk wajib pajak pribadi, SPT Tahunan wajib dilaporkan maksimal tanggal 31 Maret dan untuk wajib pajak badan maksimal 30 April untuk SPT Tahunan periode tahun sebelumnya.

Istilah Terkait PPh dan SPT Tahunan Dalam Pelaporan Pajak

Dalam membuat dan mengisi formulir SPT Tahunan, ada sejumlah istilah yang perlu diketahui oleh wajib pajak. Beberapa istilah ini mungkin akan dirasa membingungkan untuk beberapa orang yang baru memiliki NPWP atau mulai bekerja dan pertama kalinya menyampaikan SPT Tahunan.

Berikut ini adalah beberapa istilah umum terkait PPh dan SPT Tahunan yang perlu diketahui agar Anda lebih mudah dalam mengisi dan melaporkan SPT Tahunan nantinya:

Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan atau tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh wajib pajak

Pajak Penghasilan (PPh) 21

Pajak yang dikenakan atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri

Pajak Penghasilan (PPh) Final

pajak yang dikenakan dengan tarif dasar pengenaan pajak tertentu yang berbeda dengan skema pajak secara umum atas penghasilan yang diterima atau diperoleh sepanjang tahun berjalan

Bukti Potong PPh Pasal 21

Apabila Anda bekerja dan menerima pendapatan berupa gaji, upah, maka Anda akan dikenakan potongan atas PPh 21. Atas potongan tersebut, Anda akan menerima bukti potong yang dibuat sebagai bukti atas pemotongan atau pemungutan PPh yang telah dilakukan pemotong atau pemungut

Formulir 1721-A1

Adalah formulir bukti potong PPh 21 yang diberikan kepada pegawai tetap atau penerima pensiun atau tunjangan hari tua / jaminan hari tua berkala

Formulir 1721-B1

Adalah formulir bukti potong PPh 21 yang diberikan kepada wajib pajak yang penghasilannya dipotong PPh 21 Final

Harta

Adalah aset kekayaan wajib pajak baik berwujud atau tidak berwujud, harta bergerak atau tidak bergerak yang berasal dari akumulasi tambahan kemampuan ekonomis

Kewajiban

Jumlah pokok utang yang dimiliki wajib pajak

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Jumlah pendapatan wajib pajak orang pribadi yang dibebaskan dari PPh Pasal 21

Penghasilan Kena Pajak (PKP)

Penghasilan yang dijadikan dasar untuk menghitung besarnya PPh yang dikenakan

Penghasilan Kena Tarif PPh Final

Adalah penghasilan yang pajaknya sudah langsung dipotong oleh pemberi penghasilan dan sifatnya final dan cukup dilaporkan saja di SPT Tahunan. Contoh: Bunga deposito, bunga tabungan, hadiah undian, dll.

Formulir SPT Tahunan 1770

digunakan oleh wajib pajak pribadi atau perorangan yang mana sumber penghasilan berasal dari usaha atau pekerjaan bebas

Formulir SPT Tahunan 1770s

digunakan oleh wajib pajak pribadi yang memiliki penghasilan tahunan lebih dari Rp 60 Juta dan/atau memiliki sumber penghasilan dari dua tempat kerja dalam masa satu tahun pajak

Formulir SPT Tahunan 1770ss

digunakan oleh wajib pajak yang memiliki penghasilan kurang dari Rp 60 juta per tahun dan hanya berasal dari 1 pemberi kerja saja

Demikian istilah perpajakan yang berhubungan dengan PPh dan juga proses pembuatan dan pelaporan SPT Tahunan.

Baladewa: Putra Baladewa Setiadji atau biasa dipanggil Putra memiliki pengalaman 5 tahun sebagai penulis di bidang gaya hidup (lifestyle). Lulusan sarjana komunikasi ini memulai karirnya sebagai penulis lepas di berbagai media massa. Selain berkecimpung sebagai penulis, Putra juga memiliki bisnis makanan ringan di kota Makassar. Menurutnya, bisnis makanan ringan sangat menjanjikan karena mudah dikembangkan dengan banyak ide inovasi. Jenis, menu, dan rasa bisa langsung disesuaikan dengan preferensi konsumen yang cepat berubah.
Related Post