Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaksanakan Kajian Ekonomi Series 5 bertajuk Kolaborasi dengan Platform Digital Bawa UMKM #MelangkahMaju yang bertujuan untuk mendorong digitalisasi pada UMKM agar dapat bersaing secara global, Rabu (25/5/2022).
Acara kajian ekonomi kali ini bekerja sama dengan Bhinneka sebagai platform digital, Yayasan Indonesia Setara, Brand Adventure Indonesia, dan salah satu UMKM yaitu Kokikit.
Adapun narasumbernya yakni Founder & CEO Bhinneka, Hendrik Tio; CEO Brand Adventure Indonesia, Arto Biantoro; Executive Producer Brand Adventure Indonesia, Andy F. Noya; dan Co-CEO Kokikit, Hendro Soejadi S.Par.
Menurut Andy, Indonesia memiliki banyak UMKM yang selama ini hanya dikenal di daerahnya, padahal memiliki potensi besar untuk berkembang. Sebabnya adalah karena tidak adanya keinginan untuk mengembangkan diri menjadi lebih besar.
Faktor lainnya adalah karena kemampuan SDM yang terbatas, ditambah pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Oleh sebab itu, pelaksanaan Kajian Ekonomi Series kali ini dinilai memiliki momentum yang pas yaitu di tengah semangat kebangkitan pasca pandemi untuk UMKM #MelangkahMaju.
Kolaborasi Kemenparekraf dan Bhinneka juga menghadirkan Erna Usman, Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Setara, yang memberikan sedikit informasi mengenai Yayasan Indonesia Setara. Yayasan Indonesia setara didirikan dengan motivasi untuk membawa produk-produk lokal Indonesia agar bisa bersaing di pasar global dan setara dengan produk-produk bangsa lain.
“Konsentrasinya ada 3 program, yaitu kesetaraan lapangan kerja dengan pelatihan memulai usaha, kesetaraan gender dengan pemberdayaan perempuan, dan kesetaraan disabilitas. Ke depannya kita akan cari local champion yang baru untuk mendorong terbentuknya pengusaha-pengusaha baru yang dapat bersaing secara setara di tingkat nasional hingga internasional,” ujar Erna.
Sementara itu, Founder sekaligus CEO Bhinneka, Hendrik Tio menyatakan Bhinneka mengajak UMKM untuk berkembang bersama agar dapat menyasar market Bhinneka (B2B dan B2G) yang tergolong baru.
Lebih lanjut Hendrik menyebutkan bahwa di masa depan Bhinneka akan meinkubasi start-up, dalam hal ini adalah Aronawa. Bhinneka melalui Aronawa ingin menjadi platform yang menghubungkan tidak hanya usaha-usaha besar, tapi juga seluruh UMKM di pelosok Indonesia.
Selain itu, dibahas pula mengenai Brand Adventure Indonesia, yang awalnya adalah sebuah program di televisi yang mengulik brand-brand lokal yang masih kurang mendapat perhatian. CEO Brand Adventure Indonesia, Arto Biantoro menyebutkan bahwa orang-orang di Brand Adventure Indonesia adalah brand activist, yang fokus pada 4 pilar, yaitu pelatihan dan pengembangan, akses ke pasar, akses ke funding (pembiayaan), dan akses ke brand awareness.
“Kami bergerak mengembangkan brand lokal di kota masing-masing dengan kecepatan dan skala masing masing. Inilah yang menyebabkan Brand Adventure berubah dari program televisi menjadi gerakan bersama anak-anak muda Indonesia dengan nama Indonesia Brand Activist Network (IBAN). Kami bergerak dalam skala dan program kecil, lalu bekerja sama dengan Bhinneka,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula salah satu UMKM lokal yang mengusung konsep produk ready to eat & ready to heat, yaitu Kokikit. Kokikit bersama IPB bekerja sama menciptakan produk nasi instan dengan cita rasa Indonesia yang penyajiannya hanya memakan waktu 15 menit dengan air panas dan 1 menit dengan microwave.
Kokikit memiliki 9 varian nasi instan, yaitu nasi biryani dengan kambing ungkep, nasi keraton dengan daging balado, nasi minang dengan daging rendang, nasi hijau pandan dengan ayam suir pedas kemangi, nasi kecombrang dengan ayam woku, nasi daun jeruk dengan lidah cabe ijo, nasi liwet dengan rendang paru, nasi kuning dengan bebek betutu, dan nasi kuning gurih dengan empal suir pedas.
Varian-varian nasi instan ini dapat dibeli di Bhinneka, karena saat ini Kokikit telah menjadi merchant di Bhinneka, dengan harga mulai dari Rp 23.000,- hingga Rp 55.000,-. Kokikit juga menggandeng artis-artis Indonesia untuk bekerja sama mempromosikan produknya.
Selain memiliki produk nasi dan lauk instan, Kokikit juga memiliki program Kokikit Academy Indonesia (KAI) yang merupakan wadah bagi anak-anak muda kurang mampu yang ingin berkarir di dunia kuliner dengan menjadi chef profesional ataupun menjadi entrepreneur.
Di akhir sesi Kajian Ekonomi Series 5 ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyampaikan apresiasinya kepada Bhinneka, Yayasan Indonesia Setara, Brand Adventure Indonesia, dan Kokikit.
Bapak Sandi menyatakan bahwa kerja sama ini bukan kolaborasi tetapi kolaboraksi, karena ada aksi yang dilakukan dengan melibatkan orang-orang yang tepat.
“Harga pangan dan energi akan terus merangkak naik, maka kita perlu berempati, berhemat, memiliki kepekaan, dan menabung. Mari bergandengan tangan untuk membangkitkan ekonomi kita, buka peluang usaha, ciptakan lapangan kerja, bersama membuat tatanan ekonomi baru, inovasi dan digitalisasi yang akan membawa UMKM #MelangkahMaju,” pungkasnya.