X

Key Performance Indicators (KPI) Serta Faktor Pengukurannya

Pengertian dari Key Performance Indincators (KPI) mungkin sudah tidak asing lagi bagi mereka yang sudah belajar tentang sistem manajemen bisnis perusahaan. Key Performance Indicators (KPI) sangat berpengaruh dalam meningkatkan visi dan misi pada sebuah perusahaan.  Untuk memahaminya secara mendalam, kita harus paham terlebih dahulu tentang pengertian dan sistem kerjanya. Berikut merupakan pemahaman secara ringkas tentang apa itu KPI serta jenis, contoh, dan faktor pengukurannya.

Pengertian Key Performance Indicators (KPI)

 

Secara umumnya, Pengertian dari Key Performance Indicators (KPI) adalah sebuah sistem manajemen yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan melakukan evaluasi dan kontrol terhadap hasil kinerja individu atau kelompok di perusahaan tersebut.

Dalam pengertian yang lebih luas, Key Performance Indicator (KPI) merupakan sebuah alat dalam proses mengambil keputusan terhadap berbagai kegiatan yang terjadi pada perusahaan. KPI bisa juga dikatakan sebagai tolak ukur terhadap segala permasalahan atau hasil kerja yang muncul dalam melakukan strategi visi dalam perusahaan.

Dalam kegiatan manajamen perusahaan, sebuah sistem kinerja manajemen bisa dikatakan baik apabila sistem tersebut bisa menggambarkan keseluruhan dari proses bisnis pada perusahaan. Oleh karena itu, penggunaan Key Performance Indicator (KPI) sangat dibutuhkan pada manajemen perusahaan karena sistemnya yang selalu memberikan representasi terhadap seluruh indikator pekerjaan yang dilakukan pada setiap devisi di perusahaan tersebut.

Key Performance Indicator (KPI) juga dapat disimpulkan sebagai alat ukur bagi perusahaan dalam menentukan efektivitas tujuan bisnis yang sudah di targetkan. KPI pada perusahaan akan menjadi gambaran tentang lancar atau tidaknya suatu ide dan sebagai pengukuran langkah yang baik untuk dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan suatu proyek bisnis.

Baca juga : Apa itu Annual Report ? Serta Fungsinya Bagi Perusahaan

Key Performance Indicators (KPI) Menurut Parah Ahli

  • Menurut David Parmenter (2007), Key Performance Indicators (KPI) merupakan indikator yang paling kritikal dalam menentukan kesuksesan pada setiap organisasi baik dimasa sekarang atau di masa yang akan datang.
  • Menurut Jacques Warren (2011), sebuah Key Performance Indicators (KPI) adalah pengukuran pada sebuah organisasi yang menilai tentang bagaimana proses eksekusi visi strategis yang dilakukan pada organisasi tersebut. Visi strategis yang dimaksud dalam KPI ini adalah visi yang mengandung strategi interaktif dan terintegrasi secara menyeluruh pada setiap organisasi.
  • Menurut Jyoti Banerjee & Cristina Bueti (2012), Key Performance Indicators (KPI) merupakan sebuah ukuran yang berskala kuantitatif untuk digunakan dalam evaluasi kinerja organisasi demi mencapai tujuan target organisasi. KPI juga dimanfaatkan untuk menentukan objektif yang terukur, melihat tren, dan mendukung pengambilan keputusan.
  • Menurut Gabčanová Iveta (2012), Key Performance Indicators (KPI) merupakan suatu jenis pengukuran kuantitatif yang dilakukan secara bertahap pada perusahaan serta memberikan berbagai perspektif melalui data yang konkret. Hal ini menjadi titik awal dalam menentukan tujuan serta menyusun strategi dalam organisasi.

Jenis-Jenis Key Performace Indicators (KPI)

Dalam pelaksanaan indikator kinerja utama, Key Performance Indicators (KPI) terbagi menjadi dua jenis yaitu KPI Financial dan KPI Non-Financial. Berikut merupakan penjelasan dari dua jenis KPI tersebut:

KPI Financial

Merupakan jenis Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dalam pengukuran dan evaluasi dari hal yang bersifat keuangan perusahaan.  Jenis Key Performance Indicators (KPI) ini biasanya digunakan untuk melakukan manajemen uang secara khusus terhadap pengeluaran atau pemasukan dari proses transaksi yang ada dalam setiap proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan.

KPI Non-Financial

Merupakan jenis Key Performance Indicators (KPI) yang berfokus pada performa kerja dan indikator pengaruh yang di bangun dalam industri bisnis perusahaan tersebut. Key Performance Indicators (KPI) juga secara tidak langsung akan mempengaruhi keuangan pada sebuah perusahaan. Sistem manajemen yang dilakukan pada Key Performance Indicators (KPI) ini bisa berasal dari dalam perusahan atau luar perusahaan.

Contoh Key Performace Indicators (KPI)

 

Sesuai dengan pengertiannya, pelaksanaan kedua jenis Key Performance Indicators (KPI) ini juga memiliki sedikit perbedaan dalam sistem kinerja manajemennya. Berikut merupakan contoh kinerja manajemen dari dua jenis KPI tersebut:

Contoh Kinerja KPI Financial

  • KPI Laba Kotor (Gross Profit), yaitu perhitungan keuangan pendapatan yang tersisa setelah dikurangi harga pokok penjualan (HPP).
  • KPI Laba Bersih (Net Profit), yaitu perhitungan keuangan pendapatan yang tersisa setelah dikurangi harga pokok penjualan dan biaya bisnis lainnya seperti pajak atau bunga.
  • KPI Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), yaitu pengukuran nilai presentase yang diperoleh dari pembagian laba kotor dengan pendapatan.
  • KPI Margin Laba Bersih (Net Profit Margin), yaitu pengukuran nilai presentase yang diperoleh dari pembagian laba bersih berdasarkan pendapatannya.
  • KPI Rasion Lancar (Current Ratio), yaitu pengukuran kinerja keuangan neraca likuiditas dengan pembagian pada aktivitas lancar (activity assets) dengan kewajiban lancar (current assets).

Contoh Kinerja KPI Non-Financial

  • Perputaran Tenaga Kerja (Manpower Turnover), yaitu proses pertukaran terhadap tenaga kerja setelah perhitungan kualitas dan skill dari setiap karyawan di perusahaan.
  • Metriks Kepuasan dari Pelanggan (Costumer Satisfaction Metrics), yaitu perhitungan tingkat kepuasan yang diberikan oleh pelanggan terhadap fasilitas yang dikeluarkan perusahaan.
  • Rasion Pelanggan Berulang Terhadap Pelanggan Baru (Repeat Costumer to New Costumers Ratio), yaitu perhitungan bentuk kegiatan dari pelanggan lama dengan pengulangan kegiatan yang dilakukan oleh pelanggan baru.
  • Pangsa Pasar (Market Share), yaitu perhitungan dari banyaknya permintaan produk oleh konsumen.

Baca Juga : Belajar Investasi Saham Pemula dan 8 Tips Meningkatkan Cuan

Faktor Pengukuran Key Performance Indicators (KPI)

Dalam proses pengukuran KPI, dibutuhkan 5 faktor utama dalam menentukan strategi perusahaan agar lebih maksimal dan terarah. 5 faktor tersebut yaitu Spesific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-Based (SMART). Berikut merupakan penjelasan dari 5 faktor tersebut:

  • Spesific: KPI harus memiliki satu tujuan yang jelas dalam menentukan strategi yang akan diatur dalam KPI dan akan dilaksanakan di masa depan. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat menghundari bias yang membuat hasil akhir tidak maksimal.
  • Measurable: KPI harus bisa mengukur seluruh nilai yang sudah di tentukan pada sebuah strategi yang ada. Apabila KPI tidak bisa mengukur semua nilai yang sudah diatur, maka efektivitas pada strategi yang dibuat akan menurun.
  • Attainable: Seluruh strategi yang ada pada KPI harus realistis dan bisa dicapai. Pembuatan strategi tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan data internal atau riset pada suatu industri atau competitor.
  • Relevant: Hasil pembuatan KPI harus relevan dengan kondisi dari strategi yang dijalankan. Apabila hasil KPI relevan dengan strategi yang sedang berjalan, maka proses pengembagan strategi dapat lebih mudah ditentukan.
  • Time-Based: KPI yang digunakan harus memiliki rentan waktu yang jelas dan terukur. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari sebelum dan sesudah menggunakan sebuah strategi. Terukurnya rentan waktu ini juga bermanfaat untuk menilai apakah strategi yang digunakan bagus untuk dilanjutkan atau tidak.

Kesimpulan

Itulah pengertian dari Key Performance Indicators (KPI) beserta dengan jenis, contoh, dan faktor pengukurannya. Dalam manajemen perusahaan, KPI memang menjadi suatu sistem yang sangat penting dalam menentukan strategi dalam bisnis perusahaan.

Key Performance Indicators (KPI) bisa juga dikatakan sebagai kunci utama dalam keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan bisnisnya. Oleh karena itu pemahaman terhadap sistem KPI ini harus dipahami oleh semua individu yang bekerja di berbagai industri perusahaan/organisasi.

Baladewa: Putra Baladewa Setiadji atau biasa dipanggil Putra memiliki pengalaman 5 tahun sebagai penulis di bidang gaya hidup (lifestyle). Lulusan sarjana komunikasi ini memulai karirnya sebagai penulis lepas di berbagai media massa. Selain berkecimpung sebagai penulis, Putra juga memiliki bisnis makanan ringan di kota Makassar. Menurutnya, bisnis makanan ringan sangat menjanjikan karena mudah dikembangkan dengan banyak ide inovasi. Jenis, menu, dan rasa bisa langsung disesuaikan dengan preferensi konsumen yang cepat berubah.
Related Post