Klasifikasi Kelas Api dalam Kebakaran & Jenis APAR yang Sesuai
Mengetahui dan memahami klasifikasi kelas api dalam kebakaran merupakan hal yang penting karena berkaitan dengan media yang digunakan untuk penanggulangan awal ketika kebakaran terjadi. Secara umum, kebakaran terjadi karena adanya unsur segitiga api yang saling bertemu. Adapun unsur segitiga api ini adalah adanya material yang mudah terbakar, panas atau suhu tinggi, serta adanya oksigen.
Salah satu alat utama yang digunakan untuk penanggulangan awal terjadinya kebakaran adalah APAR atau Alat Pemadam Api Ringan. APAR banyak digunakan dan dapat ditemui baik di rumah, kantor, fasilitas umum. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai klasifikasi atau jenis kelas api dalam kebakaran serta penyebabnya.
Jenis Media APAR
APAR atau Alat Pemadam Api Ringan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis kandungan atau isi dari APAR tersebut. Adapun beberapa jenis media APAR yaitu:
- APAR tipe basah
- APAR tipe kering
APAR tipe basah biasanya menggunakan bahan air bertekanan tinggi atau bahan kimia berbentuk busa tipe AFFF. Sedangkan APAR tipe kering biasanya menggunakan serbuk kimia (dry chemical powder) atau clean agent.
Penggunaan jenis APAR perlu diperhatikan juga sesuai dengan tipe atau kelas api pada saat terjadinya kebakaran. Beberapa tipe atau jenis APAR hanya cocok digunakan untuk memadamkan jenis api atau klasifikasi kelas api tertentu saja.
Klasifikasi Kelas Api dalam Kebakaran
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 04/MEN/1980 menggolongkan kebakaran menjadi empat kelas, yakni kelas A, B, C, dan D. Sedangkan National Fire Protection Association (NFPA) menggolongkan kebakaran menjadi kelas A, B, C, D, dan K.
Adapun masing – masing klasifikasi di atas didasarkan pada jenis penyebab kebakaran. Berikut penjelasan masing – masing kelas api tersebut:
Kelas A
Kebakaran Kelas A terjadi pada benda padat kecuali logam. Yang termasuk kebakaran kelas A misalnya terjadi kebakaran pada plastik, kertas, kain atau kayu.
Kelas B
Kebakaran Kelas B terjadi pada benda cair, gas atau uap yang mudah terbakar. Yang termasuk dalam kelas ini misalnya saja bensin, solar, minyak tanah, alkohol, cat serta gas LPG.
Kelas C
Klasifikasi kelas C dalam kebakaran disebabkan karena adanya arus pendek listrik, konsleting atau instalasi listrik yang bertegangan.
Kelas D
Kebakaran Kelas D adalah kebakaran yang disebabkan logam padat seperti alumunium, kalium, magnesium dan sejenisnya yang mudah terbakar. Kebakaran jenis ini memerlukan APAR khusus untuk memadamkannya.
Kelas K
Kebakaran kelas K adalah kebakaran yang disebabkan oleh bahan makanan seperti minyak sayur atau konsentrasi lemak yang tinggi dan umumnya terjadi di dapur. Pada klasifikasi kelas “K” ini berbeda dengan kelas “B”, dikarenakan kemampuan bakar lebih rendah dari kelas “B”, namun masih berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran
Dengan mengetahui dan memahami tipe atau klasifikasi kelas api dalam kebakaran, Anda dapat menyesuaikan jenis APAR berdasarkan lokasi penempatan dan faktor risiko kebakaran yang mungkin terjadi di tempat tersebut.
Leave a Reply