X

Kompor Tanam: Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya

Desain dan dekorasi rumah gaya modern minimalis semakin menjadi tren di masa kini. Tidak hanya dekorasi interior ruang tamu atau kamar tidur saja, sekarang ini dapur juga banyak dibuat dengan gaya modern minimalis. Desain modern minimalis pada dapur biasanya memadukan atau menyertakan kompor tanam pada desain kitchen set yang digunakan. Kompor jenis ini semakin populer dan banyak digunakan menggantikan kompor model freestanding cooktop.

Yang dimaksud dengan freestanding cooktop adalah jenis kompor gas atau listrik yang umum digunakan dan diletakkan di atas meja dapur. Kompor gas / listrik konvensional ini biasanya berupa unit tersendiri yang dapat dengan mudah dipasang / dilepas dan dipindahkan.

Sebaliknya, kompor jenis tanam atau built-in-hob adalah kompor gas atau listrik maupun induksi yang dipasang menyatu dengan meja atau kabinet di dapur. Kompor biasanya dipasang tertanam ke dalam kabinet sehingga hanya menyisakan bagian tungku saja di permukaan meja.

Desain yang tertanam pada kompor built-in-hob ini memberikan kesan minimalis dan mewah serta elegan sehingga banyak digemari di masa sekarang.

Jenis – Jenis Kompor Tanam

Kompor tanam atau built-in-hob sama seperti kompor konvensional terdiri dari beberapa macam jenis. Variasi yang paling mendasar yang membedakan kompor adalah dari segi energi atau bahan bakar yang digunakan. Beberapa macam jenisnya yaitu:

  1. Kompor gas tanam
  2. Kompor listrik tanam
  3. Kompor induksi tanam

Kompor gas menggunakan bahan bakar gas LPG untuk menyalakan api. Sedangkan kompor listrik menggunakan aliran listrik untuk memanaskan gulungan besi pada bagian tungku. Kompor induksi menggunakan listrik juga tapi memanfaatkan medan elektromagnetik untuk memanaskan panci atau wajan.

Masing masing dari jenis built-in-hob ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Misalnya saja, kompor gas  tidak menyebabkan tagihan listrik lebih tinggi, namun lebih berbahaya dan lebih tinggi potensi terjadi kebakaran karena selang tidak terpasang dengan benar, atau terjadi kebocoran gas.

 

Sebaliknya kompor listrik aman karena tidak menimbulkan percikan api dan tidak ada kebocoran gas. Namun tagihan listrik akan naik tergantung seberapa sering dan lama Anda menggunakan kompor tersebut. Saat mati listrik pun menyebabkan kompor tidak dapat digunakan untuk memasak.

Sama halnya dengan kompor induksi. Namun untuk kompor induksi, Anda masih harus berinvestasi untuk peralatan masak seperti panci atau wajan yang sesuai. Karena tidak semua wajan atau panci dapat digunakan pada kompor induksi yang memanfaatkan medan elektromagnetik.

Kelebihan dan Kekurangan dari Kompor Tanam

Menggunakan kompor built-in-hob memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri dibandingkan dengan kompor konvensional. Hal ini perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi memasang kompor jenis tanam.

Kelebihan dari kompor jenis tanam antara lain:

  1. Memberikan tampilan minimalis, elegan dan mewah
  2. Area dapur lebih rapi karena kompor tertanam
  3. Ukuran kompor lebih kecil
  4. Lebih aman saat digunakan. Kompor tidak tersenggol, pipa tersembunyi dalam kabinet
  5. Dilengkapi fitur modern

Kekurangan dari kompor jenis tanam antara lain:

  1. Desain menyatu, tidak dapat dipindahkan
  2. Harga lebih mahal dibandingkan dengan kompor konvensional
  3. Pemasangan lebih sulit dan membutuhkan teknisi khusus
  4. Untuk pemasangan perlu melubangi meja kabinet dapur untuk menanam kompor

Setelah mengetahui beberapa kelebihan dan kekurangan dari kompor built-in-hob, ada baiknya Anda juga mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari kompor konvensional. Ini memungkinkan Anda untuk merencanakan kompor jenis apa yang cocok untuk digunakan dan bagaimana mendesain dapur Anda ke depannya.

Kelebihan dari kompor konvensional / cooktop:

  1. Mudah dipasang
  2. Portable dapat dipindahkan dengan mudah
  3. Harga relatif lebih murah dibandingkan dengan kompor jenis tanam
  4. Tidak perlu melubangi meja. Kompor cukup diletakkan di atas meja saja
  5. Dapat dengan mudah diganti saat rusak

Kekurangan dari kompor konvensional:

  1. Ukuran kompor biasanya lebih besar
  2. Memakan tempat / area dari meja dapur
  3. Lebih berbahaya karena kompor dapat tersenggol
Baladewa: Putra Baladewa Setiadji atau biasa dipanggil Putra memiliki pengalaman 5 tahun sebagai penulis di bidang gaya hidup (lifestyle). Lulusan sarjana komunikasi ini memulai karirnya sebagai penulis lepas di berbagai media massa. Selain berkecimpung sebagai penulis, Putra juga memiliki bisnis makanan ringan di kota Makassar. Menurutnya, bisnis makanan ringan sangat menjanjikan karena mudah dikembangkan dengan banyak ide inovasi. Jenis, menu, dan rasa bisa langsung disesuaikan dengan preferensi konsumen yang cepat berubah.
Related Post