Pengertian Kurs, Jenis, dan Apa Saja yang Mempengaruhinya
Kurs adalah satuan yang digunakan untuk menentukan nilai mata uang sebuah negara. Pengertian kurs di bawah ini akan membantu Anda mengetahui lebih dalam tentang kurs mata uang. Kurs bisa dianggap sebagai perbandingan nilai mata uang di sebuah negara dengan mata uang lain.
Setiap mata uang memiliki nilai dan harganya masing-masing. Saat Anda menukar sebuah mata uang, misalnya Rp (Rupiah) ke Dollar Amerika Serikat, Anda harus menebus $1 Dollar US dengan Rp 14.000 hingga Rp 15.000-an mata uang Rupiah. Nilai kurs bisa setiap hari berubah dan dipengaruhi beberapa faktor.
Apa itu Kurs ?
Pengertian kurs adalah perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang negara lain. Setiap mata uang yang dimiliki sebuah negara memiliki harga atau nilai yang berbeda. Setiap hari kurs mengalami perubahan. Jadi harga nilai sebuah mata uang hari ini bisa turun atau naik dibanding mata uang lain.
Kurs sangat dibutuhkan saat proses transaksi ekspor impor. Kurs membuat penjual dan pembeli di berbeda negara bisa saling memahami berapa nilai atau biaya yang harus dikeluarkan. Dengan begitu, beberapa negara bisa saling berjualan dengan lancar, dan tidak menyebabkan kerugian di masing-masing pihak.
Jenis Kurs dan Pengertiannya
Dalam mengetahui nilai kurs mata uang, ada beberapa jenis kurs yang harus diketahui. Jenis kurs mata uang juga sangat penting saat Anda ingin transaksi dengan mata uang yang berbeda. Berikut ini jenis kurs dan pengertiannya.
1. Kurs Jual
Kurs jual adalah nilai jual mata uang yang digunakan bank, pedagang valas, atau money changer untuk menjual mata uang asing yang dimilikinya ke pembeli. Contoh kurs jual adalah saat Anda ingin menukar Rupiah ke mata uang lain, seperti Dollar, Yen, Euro, Poundsterling, atau lainnya.
Satuan nilai mata uang atau harga kurs jual bisa berubah-ubah setiap hari. Kurs jual bisa diperhatikan saat Anda berlibur ke negara lain. Jika ingin menukar Rupiah ke mata uang negara tujuan, harap perhatikan kurs jual. Untuk wisatawan luar negeri yang datang ke Indonesia, juga perlu perhatikan Kurs Jual.
Misalnya Anda ingin berlibur ke Singapura. Anda ingin menukar Rupiah ke Dollar Singapura. Kurs Dollar Singapura ke Rupiah saat penukaran adalah $1 Dollar Singapura = Rp 10.700. Kurs jual yang ditetapkan Bank adalah Rp 10.900. Anda ingin menukar Rp 10.000.000 ke Dollar Singapura. Jadi, total Dollar Singapura yang bisa didapatkan adalah Rp 10.000.000 / Rp 10.900 = $ 917 Dollar Singapura.
2. Kurs Beli
Kebalikan dari Kurs Jual, Kurs Beli adalah jenis kurs yang digunakan untuk menukar mata uang asing ke mata uang setempat. Sesuai namanya, kurs beli adalah harga yang harus dikeluarkan Money Changer atau Bank untuk beli mata uang asing dari nasabah atau konsumennya.
Mata uang yang ditukarkan akan dihitung dan dikembalikan dalam Rupiah. Contoh Kurs Beli adalah: Ada seorang wisatawan dari Jepang ingin berlibur ke Bali. Supaya bisa belanja di Bali, Dia menukarkan sekitar 200.000 Yen jadi Rupiah. Kurs Jepang Yen ke Rupiah saat transaksi adalah 1 Yen = Rp 110. Kurs beli dari bank adalah Rp 105.
Jadi total berapa Rupiah yang didapatkan adalah: 200.000 Yen x Rp 105 = Rp 21.000.000.
3. Kurs Tengah
Kurs tengah adalah nilai tukar mata uang yang berada di tengah-tengah antara kurs jual dan kurs beli. Cara hitung kurs tengah adalah Kurs Jual + Kurs Beli dibagi 2. Bisa disimpulkan, kurs tengah adalah nilai rata-rata dari kedua jenis kurs tersebut.
Kurs tengah jarang digunakan. Biasanya kurs tengah hanya digunakan oleh pedagang valas untuk mendapatkan keuntungan dari selisih pertukaran kurs beli dan kurs jual. Hal ini disebabkan kurs jual lebih tinggi dibanding kurs beli.
Contoh Kurs Tengah
Berikut contoh perhitungan Kurs Tengah Rupiah ke Dollar Amerika.
- Kurs Jual Rp 15.000
- Kurs Beli Rp 14.300
Kurs Tengah = (Rp 15.000 + Rp 14.300) / 2
Kurs Tengah = Rp 14.650 per $1 Dollar Amerika Serikat.
Faktor yang Mempengaruhi Kurs Mata Uang
Nilai kurs mata uang selalu berubah setiap waktu. Nilai mata uang bisa turun atau naik setiap saat. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kurs mata uang:
1. Inflasi
Inflasi adalah suatu kondisi kenaikan harga barang dan jasa. Inflasi juga adalah kondisi saat nilai sebuah mata uang menurun. Saat inflasi di sebuah negara tinggi, harga produk dan jasa di sebuah negara terus naik sehingga membuat permintaan berkurang dan menurunkan ekspor. Saat ekspor berkurang, cadangan devisi berkurang, sehingga membuat nilai mata uangnya merosot dibanding mata uang lain.
2. Perbedaan Suku Bunga
Saat terjadi perubahan suku bunga di sebuah negara, akan mempengaruhi kurs mata uangnya. Suku bunga negara dapat mendorong masuknya modal asing. Semakin banyak modal asing masuk dapat menguatkan nilai tukar kurs mata uang negara tersebut.
3. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi perubahan kurs mata uang. Saat pemerintah memutuskan pembatasan barang impor ini membuat permintaan valuta asing menurun. Saat terjadi kebijakan pemerintah tersebut, nilai tukar mata uang akan menguat. Oleh karena itu, pengendalian impor dan ekspor perlu diambil secara bijaksana supaya kurs mata uang tetap stabil.
4. Kondisi Sebuah Negara di Masa Depan
Perkiraan kurs mata uang juga dapat dipengaruhi oleh kondisi sebuah negara di masa depan. Contoh misalnya ada sebuah negara yang sedang mengalami inflasi, maka bisa diprediksi nilai tukar mata uang menurun. Saat inflasi, banyak orang menjual valuta negara tersebut sehingga menyebabkan penurunan nilai kurs mata uang di masa depan.
Itulah pengertian kurs mata uang, jenisnya, dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Saat melakukan transaksi ekspor impor, kurs mata uang selalu jadi patokan untuk menentukan berapa uang yang harus dikeluarkan.
Leave a Reply