X

Mengenal Latte Factor, Penggerogot Keuangan Anda!

Pernahkah sebelumnya anda mengenal istilah Latte Factor? Sudah bekerja selama bertahun-tahun namun belum merasa adanya peningkatan dalam kesejahteraan hidup? Atau apakah anda merasa bahwa tabungan yang anda miliki saat ini tidak mengalami adanya kenaikan yang cukup signifikan?

Nah, bisa jadi hal ini dikarenakan pengeluaran-pengeluaran kecil yang anda keluarkan secara rutin. Anda tidak menyadari bahwa pengeluaran-pengeluaran tersebut memberikan efek yang cukup berpengaruh terhadap kondisi keuangan anda.

Jika diingat-ingat kembali, sudah berapa kali anda membeli kopi dalam seminggu ini? Atau sudah berapa banyak uang yang anda habiskan untuk melakukan ritual jajan sore saat di kantor? Atau sudah berapa banyak uang yang anda habiskan untuk membayar aplikasi langganan? Nah, hal ini biasanya disebut sebagai Latte Factor.

Apakah anda sudah pernah mendengar tentang Latte Factor? Tahukah anda apa yang dimaksud dengan Latte Factor? Istilah ini sebenarnya sudah sering terdengar dari beberapa tahun yang lalu. Pencetus dari Latte Factor adalah David Bach. Ia adalah seorang publik figur, motivator keuangan di Amerika Serikat, serta pengusaha yang juga sukses dengan bukunya yang berjudul Finish Rich.

Untuk mengetahui selengkapnya mengenai Latte Factor, anda dapat menyimak ulasan berikut ini!

Apa itu Latte Factor?

Kata “Latte” sendiri berasal dari salah satu jenis penyajian kopi yang cukup populer, yaitu Coffee Latte. Coffee Latte adalah campuran kopi dan susu dengan memiliki lapisan busa tipis di bagian atasnya. Istilah ini sebenarnya merujuk kepada kebiasaan orang-orang yang tanpa sadar selalu membeli kopi secara rutin dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitasnya.

Tidak hanya kopi saja, istilah ini juga mengacu kepada pengeluaran-pengeluaran kecil yang dilakukan secara rutin sehingga memberikan dampak yang cukup besar terhadap kondisi keuangan anda. Padahal sebenarnya pengeluaran ini tidaklah penting dan bahkan dapat ditiadakan.

Menurut David Banch, pengeluaran untuk kopi dapat melebihi biaya listrik dan air jika dilakukan secara rutin. Padahal sebenarnya hal ini tidaklah penting dan bahkan bisa ditiadakan. Namun, karena dilakukan secara terus menerus, maka memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi keuangan anda.

Apa saja kebiasaan yang termasuk ke dalam kategori Latte Factor?

Nah, seperti yang sudah dijelaskan diatas, Latte Factor tidak hanya berupa pengeluaran yang dilakukan untuk membeli kopi secara rutin saja. Namun, Latte Factor juga terdiri dari pengeluaran-pengeluaran kecil lainnya yang sering dilakukan dan tanpa disadari memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi keuangan anda. Berikut pengeluaran yang termasuk ke dalam kategori Latte Factor:

1. Membeli kopi atau minuman boba secara rutin

Apakah kamu adalah satu orang yang memiliki prinsip “nggak ngopi, nggak kerja”? Sebenarnya hal ini merupakan hal yang lumrah bagi kebanyakan orang. Namun, jika anda selalu membeli kopi di Coffee Shop, maka hal ini dapat membuat dompet anda menjadi menipis. Apalagi jika hal ini menjadi kebiasaan rutin anda setiap harinya.

2. Order makanan online

Dengan adanya perkembangan teknologi yang cukup signifikan, pada akhirnya menghadirkan berbagai macam perusahaan startup digital. Salah satunya adalah dapat memesan makanan hanya melalui aplikasi handphone saja. Artinya anda tidak perlu lagi harus pergi ke restoran karena sudah ada pihak yang akan mengantarkan makanan anda hingga ke rumah anda.

Namun, biasanya harga makanan yang tersedia di aplikasi akan sedikit lebih mahal dari harga restoran dan anda juga akan dikenakan biaya ongkos kirim. Untuk ongkos kirimnya sendiri berdasarkan berapa jauh jarak rumah anda dengan restoran tersebut. Jika jarak rumah anda dengan restoran cukup jauh, maka ongkos kirim anda juga akan semakin mahal.

3. Biaya admin transfer bank atau top up e-wallet

Belakangan ini penggunaan dompet digital ataupun e-wallet memang sedang sangat populer digunakan oleh kalangan masyarakat untuk dijadikan sebagai alat pembayaran. Biasanya untuk top up e-wallet akan dikenakan biaya admin.

Walaupun biaya admin top up ini tidak semahal dengan biaya transfer pada beda bank, namun jika dilakukan secara rutin maka dapat mempengaruhi keuangan anda juga. Belum lagi dengan biaya admin jika anda sering mentransfer uang dengan beda bank.

4. Membeli air mineral kemasan

Air mineral merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dan tidak mungkin untuk dihilangkan. Namun, dengan anda setiap hari selalu membeli air mineral kemasan saat akan bekerja, maka tanpa anda sadari hal ini dapat mempengaruhi kondisi keuangan anda.

Walaupun hal ini terlihat tidak terlalu mahal, namun jika ada pilihan untuk menghemat pengeluaran anda, mengapa hal tersebut tidak dilakukankan? Nah, untuk menghemat pengeluaran anda, anda dapat memilih untuk membawa tempat minum beserta air mineral sendiri dari rumah dan mengisi ulang ketika berada di kantor.

5. Membeli aksesoris

Selalu tampil fashionable memang menjadi nilai tersendiri buat diri kita. Namun, jika anda selalu lapar mata dan membeli setiap aksesoris lucu, maka hal ini juga dapat mempengaruhi kondisi keuangan anda.

Oleh karena itu, anda harus memikirkannya berulang kali ketika akan memutuskan untuk membeli aksesoris. Apakah hal tersebut benar-benar anda butuhkan atau tidak. Jangan sampai pengeluaran dalam hal membeli aksesoris akan menjadi Latte Factor yang membuat kantong anda menipis, ya!

Selain dari 5 pengeluaran tadi, masih ada pengeluaran-pengeluaran lain yang termasuk ke dalam kategori Latte Factor. Seperti biaya bagi anda yang memiliki kebiasaan merokok, berlangganan di aplikasi tertentu, dan lain-lainnya.

Bagaimana cara mengatasi kebiasaan ini?

Nah, jika anda sudah terbiasa melakukan kebiasaan ini, maka ada beberapa hal yang dapat anda terapkan untuk mengatasi kebiasaan Latte Factor ini. Berikut beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut:

1. Untuk mengatasi Latte Factor, anda harus memahami terlebih dahulu apakah hal yang akan anda beli benar-benar anda butuhkan atau tidak

Setiap pengeluaran yang akan anda keluarkan harus anda perhitungkan dengan bijak. Pengeluaran ini tidak hanya pengeluaran dengan jumlah yang cukup besar, namun pengeluaran dengan jumlah yang kecil juga harus anda perhitungkan.

2. Langkah kedua untuk mengatasi Latte Factor adalah Anda harus belajar untuk menabung dan hidup hemat

Anda harus menyadari bahwa kedepannya akan ada inflasi dimana nilai uang saat ini tidak akan sama dengan nilai uang di masa yang akan datang.

3. Langkah ketiga untuk mengatasi Latte Factor adalah Menggunakan aplikasi pembayaran

Anda dapat selalu mengupayakan untuk menggunakan aplikasi pembayaran yang membebaskan biaya admin saat melakukan transfer.

4. Belajar hidup sehat

Lebih meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat sehingga dapat mengurangi kebiasaan merokok dan meminum kopi. Bahkan jika perlu, anda dapat melakukan terapi untuk menghilangkan kebiasaan merokok.

5. Meminta tolong orang terdekat

Jika anda mengalami kecanduan dalam berbelanja, maka anda dapat meminta oranng terdekat anda untuk mengontrol keuangan anda, belajar untuk mengatur keuangan dan belajar untuk mengadoopsi gaya belanja yang sehat.

Itulah tadi penjelasan mengenai Latte Factor. Semoga dengan penjelasan di atasa, membuat anda dapat menghindari dan mengatasi kebiasaan buruk ini, ya.

Yudhistira: Yudhistira Arjuna Wicaksana atau akrab dipanggil Yudhi adalah seorang praktisi Digital Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Berbekal pengalaman yang luas dan latar belakang pendidikan Teknik Informatika, Yudhi menggabungkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memberikan solusi bisnis praktis di bidang teknologi. Yudhi berkontribusi sebagai penulis artikel di Blog Bhinneka untuk membantu perusahaan kecil, menengah, hingga besar untuk mendapatkan rekomendasi produk terbaik agar dapat meningkatkan performa bisnisnya. Memastikan setiap orang mendapatkan akses ilmu pengetahuan teknologi secara gratis dan up to date.
Related Post