Cara Memilih Bisnis Franchise yang Cocok untuk Anda
Sampai sekarang, model bisnis franchise atau waralaba masih jadi favorit masyarakat Indonesia. Meskipun ada jutaan merk dan konsep bisnis, namun kita bisa membagi bisnis franchise dalam dua jenis yaitu: bisnis produk fisik dan bisnis jasa. Memilih model bisnis waralaba yang cocok menentukan berhasil atau tidaknya Anda menjalankan bisnis dan mendapatkan ROI (return on investment) yang positif.
Kebanyakan bisnis franchise di Indonesia bergerak di bidang kuliner. Kita bisa sebut beberapa franchise populer, seperti: Mixue, Warteg Kharisma Bahari, D’Kriuk Fried Chicken, dan Es Teh Indonesia. Mereka adalah merk bisnis waralaba jenis produk fisik. Sedangkan, untuk jasa kita bisa mencontoh dari: Bimbingan belajar BIMBA, Mr. Klin Laundry, Raja Cukur, Ganesha Operation, dan lain sebagainya.
Kami percaya bisnis waralaba akan terus tumbuh di Indonesia. Beberapa alasannya adalah karena cara mendirikan bisnis franchise yang mudah, pemodal hanya perlu investasi uang, dan tidak perlu keterlibatan penuh dalam urusan marketing dan membangun brand awareness. Pertumbuhan bisnis waralaba di Indonesia dibuktikan dari data berikut ini:
Pertumbuhan Bisnis Franchise di Indonesia
Pada tahun 2021, bisnis franchise di Indonesia mencapai omzet Rp 31.1 triliun. Industri ini mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 680 ribu orang. Bisnis waralaba memiliki tingkat risiko kecil dan franchisee tidak perlu repot mengurus bisnis dari awal. Maka tidak heran pertumbuhannya sangat cepat. Apalagi dengan dibantu kredit usaha rakyat semakin memudahkan masyarakat memiliki bisnis ini.
Merk Franchise punya keunikannya masing-masing. Ini memudahkan pemilik waralaba untuk menarik perhatian konsumen di sekitarnya. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, usaha waralaba di Indonesia didominasi jasa makanan dan minuman sebanyak 44.09%, ritel sebanyak 14.17%, pendidikan nonformal sebanyak 11.02%, jasa kecantikan 11.02%, dan jasa binatu sebanyak 7.02%.
Pertimbangan Saat Memilih Bisnis Franchise
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih bisnis franchise yang cocok dengan kondisi modal, preferensi bisnis, dan pengetahuan atau keahlian Anda. Apa saja? Berikut penjelasannya.
1. Biaya yang Harus Diinvestasikan
Bisnis waralaba jenis produk fisik membutuhkan toko fisik di lokasi yang strategis. Hal ini yang menyebabkan biaya investasi atau modal untuk memulai franchise produk fisik lebih mahal dibanding jasa. Tidak hanya biaya sewa toko, Anda harus keluarkan biaya untuk listrik, iuran sampah, keamanan, furnitur, dan lainnya.
Berbeda dengan bisnis waralaba jasa yang tidak selalu butuh toko di lokasi yang strategis. Anda bisa manfaatkan garasi rumah atau kontrakan untuk menyimpan peralatan, kendaraan, dan barang-barang yang berkaitan dengan bisnis. Bahkan Anda bisa pakai rumah sendiri untuk buka jasa salon atau bimbingan belajar. Walau tidak terlalu strategis, Anda bisa beritahu di mana alamatnya, konsumen yang tertarik akan datang sendiri.
2. Risiko Pemilihan Lokasi
Bagi pemilik franchise produk fisik, lokasi memang sangat berpengaruh pada sukses tidaknya usaha Anda. Lokasi yang terpencil belum tentu bagus. Misalnya Anda buka usaha waralaba ayam goreng semacam D’kriuk atau Sabana. Karena harganya murah, lokasi toko di tempat terpencil asal ada di lingkungan hunian yang padat bisa saja berhasil. Sebaliknya, lokasi yang terlalu eksklusif menyulitkan pelanggan untuk bolak balik mengunjungi toko.
Sedangkan untuk waralaba jasa, lokasi tidak terlalu penting. Asalkan masih bisa dijangkau dengan kendaraan itu sudah cukup. Kantor atau toko biasanya dipakai untuk simpan peralatan saja. Karyawan Anda yang akan melakukan perjalanan ke lokasi pelanggan. Akan tetapi ada beberapa jasa yang butuh lokasi strategis, misalnya bimbingan belajar atau laundry.
3. Waktu yang Dibutuhkan untuk Balik Modal
Bisnis waralaba bisa dianggap berhasil saat arus kas bulanan positif, karyawan bisa digaji tanpa mengorbankan uang pribadi Anda, dan ada kemungkinan untuk ekspansi. Franchise jasa memiliki kemungkinan balik modal lebih cepat. Alasannya karena biaya investasi lebih rendah dan biaya overhead tetap. Setelah mengeluarkan biaya belanja peralatan dan rekrutmen, Anda bisa fokus untuk meningkatkan pendapatan.
Akan tetapi, waralaba jasa menghadapi tantangan dari loyalitas pelanggan. Pemilik bisnis harus mengedukasi karyawan untuk fokus memaksimalkan layanan. Tujuannya supaya pelanggan merekomendasikan usaha Anda ke orang lain. Bisnis produk makanan dan minuman harus berhadapan dengan waktu untuk segera menghabiskan stok bahan baku supaya tidak rusak dan diproses jadi barang jadi. Bahan baku yang rusak berpotensi menghabiskan modal Anda.
4. Kemudahan untuk Mengembangkan Usaha
Bisnis produk fisik lebih mudah saat mengukur kesuksesannya. Jika toko franchise bisa membuka cabang di tempat lain, artinya bisnis Anda berhasil. Akan tetapi karena nilai investasi cenderung naik, Anda membutuhkan modal lebih besar untuk membuka toko cabang.
Bisnis franchise jasa tidak perlu membangun toko cabang saat sudah sukses. Cukup tingkatkan fasilitas di toko untuk memberi nilai tambah ke pelanggan. Jika memang memungkinkan, Anda bisa perluas toko yang sudah ada supaya bisa melayani lebih banyak pelanggan.
5. Investasi ke Teknologi
Tidak semua pemilik merk Franchise menyediakan teknologi untuk bantu tingkatkan efektivitas bisnis. Jika Anda menganggap investasi teknologi adalah hal penting untuk meningkatkan pendapatan, tidak salah untuk melakukannya segera. Beberapa contoh teknologi yang bisa Anda gunakan misalnya:
- Mesin PoS untuk opsi pembayaran mudah untuk konsumen
- Layanan order online untuk antar makanan dan minuman
- Google My Business untuk memudahkan pelanggan terdekat mencari bisnis Anda
- Mesin absensi dan sistem HRIS untuk memudahkan pantau kinerja karyawan
- Aplikasi inventaris online untuk kelola stok barang secara otomatis.
Bhinneka menyediakan berbagai solusi bisnis berupa software untuk meningkatkan efektivitas bisnis waralaba Anda. Pantau kinerja karyawan, pantau stok dan order otomatis, hingga layani berbagai metode pembayaran bisa Anda lakukan dengan solusi bisnis terbaik kami. Untuk info selengkapnya klik Solution & Service Bhinneka.
6. Kemampuan Bertahan dari Resesi Ekonomi
Saat pandemi tahun 2020 hingga 2022, banyak usaha menghadapi kondisi sulit. Cukup banyak bisnis yang berguguran, namun masih banyak juga yang berhasil bertahan. Memilih bisnis franchise yang jadi kebutuhan pokok adalah solusi terbaik. Misalnya jasa pendidikan anak usia dini, jasa ekspedisi, bisnis makanan siap saji, obat-obatan, atau mini market termasuk jenis bisnis yang selalu dibutuhkan apapun kondisinya. Memilih bisnis franchise ini menjamin Anda bisa tetap mendapat pemasukan saat kondisi sulit.
7. Pilih Bisnis Franchise yang Anda Pahami
Sebanyak apapun modal yang dimiliki. Pada akhirnya Anda harus memilih bisnis franchise yang paling dikuasai. Jika Anda tidak mengerti cara memasak, jangan pilih franchise makanan. Jika Anda tidak suka dunia pendidikan, jangan pilih franchise bimbingan belajar. Pilih jenis bisnis yang paling Anda kuasai. Tujuannya supaya bisa lebih fokus mengembangkan usaha, terhindar dari penipuan, dan tahu bagaimana cara mengembangkannya.
Langkah-Langkah dalam Memilih Bisnis Franchise
Berikut ini beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum memilih bisnis waralaba yang cocok untuk Anda:
- Lakukan riset mendalam tentang kelebihan dan kekurangan bisnis franchise
- Cari informasi dari sumber terpercaya, misalnya orang yang sudah menjadi franchisee
- Bandingkan kelebihan dan kekurangan dari kompetitor merk franchise yang akan dipilih
- Hadiri acara seminar atau pameran franchise untuk belajar mengelola usaha
- Konsultasi dengan praktisi bisnis profesional, terutama di bidang franchise
- Kunjungi toko franchise yang sudah ada, perhatikan apa saja kelebihan dan kekurangan dari bisnis tersebut
- Tanya dari franchisee yang sudah beroperasi mengenai hak dan kewajiban yang akan didapat.
Kesimpulan
Memilih bisnis Franchise yang cocok untuk Anda memang cukup sulit. Namun Anda bisa permudah dengan cari tahu mana jenis usaha yang paling dikuasai. Cara terbaik untuk memulai bisnis adalah dengan memulai dari pengetahun yang Anda miliki. Jangan jalankan bisnis yang bahkan Anda sendiri tidak bisa mengerjakannya. Setelah itu, pilih jenis bisnis yang ingin digeluti apakah jenis produk fisik atau jasa. Franchise produk fisik butuh dana investasi awal lebih tinggi dari jasa. Sedangkan, bisnis jasa menuntut Anda untuk terus memberikan pelayanan prima supaya bisa terus direkomendasikan ke orang lain.
Leave a Reply