X

Pengertian Metode Peramalan (Forecasting) dan Tujuannya

Metode peramalan (Forecasting) adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengendalikan produksi. Metode ini cukup umum digunakan oleh perusahaan besar. Namun, beberapa pelaku usaha kecil dan menengah masih belum memahami bagaimana menentukan jumlah barang yang harus diproduksi.

Metode peramalan atau biasa disebut Forecasting ini memegang peran penting sebuah usaha. Forecasting adalah cara yang tepat untuk menekan kerugian akibat produksi berlebihan. Dalam menentukan berapa banyak barang yang harus diproduksi, Forecasting menggunakan data historis sebagai acuan.

Selain bisa menentukan kapasitas produksi, metode Forecasting juga berguna untuk menentukan persediaan, budgeting, pengadaan barang dan jasa, hingga rantai pasokan. Peramalan juga berguna untuk mengatasi banyak masalah bisnis seperti anomali permintaan konsumen yang disebabkan oleh permintaan musiman dan perubahan kondisi ekonomi nasional dan global.

Pengertian Metode Peramalan (Forecasting)

Apa itu metode peramalan ? Metode peramalan (Forecasting) adalah metode yang digunakan untuk melakukan perencanaan secara efektif dan efisien. Metode Forecasting biasa digunakan untuk merencanakan kapasitas produksi, budgeting, sampai pengadaan barang dan jasa untuk operasional bisnis.

Metode peramalan merupakan cara yang terpat untuk mengatasi anomali permintaan konsumen di musim-musim tertentu. Tanpa Forecasting, perusahaan akan sulit berkembang karena kapasitas produksinya tidak pernah sesuai dengan permintaan konsumen di lapangan.

Forecasting biasa dikerjakan oleh divisi pemasaran untuk memprediksi jumlah permintaan. Hasil peramalan lalu digunakan perusahaan untuk merencanakan aktivitas produksi atau operasional perusahaan. Data-data metode Forecasting digunakan agar produksi saat menjalankan bisnis lebih efektif.

Manfaat utama dari Forecasting adalah bisa menekan pengeluaran dan menghindari kerugian akibat produksi berlebihan. Kapasitas produksi akan disesuaikan dengan jumlah permintaan dari data Forecasting. Dengan begitu, jumlah produk di pasaran tidak berlebih, tidak mempengaruhi harga, dan meminimalisir kerugian akibat barang yang tidak terjual.

Tujuan Metode Peramalan

Tujuan metode peramalan adalah untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam menentukan kapasitas produksi. Saat menjalankan bisnis, Anda membutuhkan data pendukung untuk dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Menurut Heizer dan Render, metode peramalan atau Forecasting memiliki tujuan, yaitu:

  1. Untuk mengevaluasi kebijakan perusahaan yang diambil saat ini atau di masa lalu, dan melihat pengaruhnya di masa depan
  2. Untuk memperhitungkan estimasi time delay atau penundaan waktu dalam pembuatan keputusan bisnis dan waktu untuk implementasi keputusan bisnis
  3. Untuk dijadikan dasar atau alasan dalam mengambil keputusan atau mengambil rencana. Dengan begitu, rencana bisnis dan keputusan jadi lebih efektif.

Manfaat Metode Peramalan

Manfaat utama metode peramalan adalah agar perusahaan bisa mengambil keputusan yang efektif dan efisien. Perusahaan Anda bisa mengalokasikan anggaran secara tepat sasaran dan tidak berlebihan, atau kekurangan. Selain itu, ada beberapa manfaat metode peramalan atau Forecasting, yaitu:

  • Prediksi Masa Depan Perusahaan. Data Forecasting digunakan untuk memprediksi masa depan bisnis. Metode ini bisa dijadikan untuk memberi gambaran umum tentang arah perusahaan di masa depan.
  • Memenuhi Permintaan Konsumen. Metode peramalan bermanfaat untuk mengetahui estimasi permintaan konsumen di masa depan. Dengan acuan data Forecasting, Anda bisa memenuhi permintaan barang dari pelanggan dengan jumlah dan waktu yang tepat.
  • Antisipasi Perubahan Tren Pasar. Metode peramalan digunakan untuk menghadapi anomali permintaan di musim tertentu. Dengan Forecasting, perusahaan bisa memprediksi kapan saatnya menambah kapasitas produk, atau sebaliknya.
  • Menjaga Keuangan Tetap Stabil. Data Forecasting sangat penting untuk mengelola biaya operasional secara efektif dan efisien. Data tersebut bisa Anda gunakan untuk menentukan kapan saatnya meningkatkan kapasitas produksi atau kapan waktu yang tepat untuk rekrutmen karyawan baru.

Jenis Metode Peramalan (Forecasting)

Ada beberapa jenis metode peramalan yang perlu Anda ketahui, yaitu:

Forecasting Berdasarkan Waktu

Berdasarkan waktu, metode peramalan atau Forecasting dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Jangka Panjang. Peramalan menggunakan data-data dari waktu yang panjang, biasanya dalam waktu 2 tahun atau lebih
  • Jangka Menengah. Peramalan dengan menggunakan data-data dari waktu 3 bulan sampai 2 tahun
  • Jangka Pendek. Peramalan menggunakan data-data dari waktu pendek yaitu 0 sampai 3 bulan.

Forecasting Berdasarkan Fungsi dan Tujuan

Jika dilihat dari fungsi dan tujuannya, jenis metode Forecasting bisa dibedakan jadi beberapa hal:

  • General Business. Peramalan bisnis secara keseluruhan mulai dari kondisi ekonomi, politik, sosial budaya, dan hal lain yang bisa berpengaruh ke bisnis
  • Sales Forecasting. Peramalan jumlah barang yang bisa dijual di masa depan berdasarkan data penjualan di waktu sebelumnya
  • Demand Forecasting. Peramalan untuk mengetahui perkiraan permintaan dan kondisi pasar di masa depan
  • Financial Forecasting. Peramalan bertujuan untuk memperkirakan biaya dan modal yang akan dikeluarkan di masa depan.

Forecasting Berdasarkan Ketersediaan Data

Secara umum pengertian Forecasting atau metode peramalan adalah aktivitas untuk mengestimasi kondisi yang akan terjadi di masa depan dengan menggunakan data masa lalu. Intinya, Forecasting menggunakan data yang sudah berlalu untuk mengambil keputusan di masa depan. Berdasarkan data, jenis peramalan atau Forecasting adalah:

  • Metode Kualitatif. Jenis peramalan yang digunakan saat perusahaan tidak punya cukup data untuk dianalisa. Hasil peramalan akan lebih subjektif karena hasilnya bisa berbeda-beda. Jenis peramalan dengan metode kualitatif contohnya adalah: analisa data ekonomi, riset pasar, wawancara, atau diskusi.
  • Metode Kuantitatif. Jenis peramalan yang digunakan saat perusahaan punya banyak data yang cukup. Maka hasil Forecasting akan lebih akurat karena menggunakan pendekatan data dan angka. Keputusan yang diambil juga lebih efektif. Jangka waktu data yang diambil mulai dari 3 bulan atau 2 tahun sebelumnya.

Perbedaan Peramalan dan Perencanaan

Metode Peramalan (Forecasting) dan perencanaan (Planning) sering dianggap sama. Padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Planning adalah hasil dari Forecasting. Proses perencanaan atau Planning dilakukan setelah perusahaan melakukan Forecasting atau peramalan terlebih dulu.

Data-data yang didapat dari metode peramalan digunakan untuk Planning, mulai dari: merencanakan anggaran, menentukan kapasitas produksi, dan menyusun strategi bisnis di masa depan. Jadi kesimpulannya, Peramalan adalah analisa untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan. Sedangkan Planning adalah hal apa saja yang ingin dicapai dalam periode tertentu.

Bhinneka: Bhinneka merupakan pionir B2B e-commerce di Indonesia yang melayani UKM, korporasi dan instansi pemerintah. Selama lebih dari 30 tahun Bhinneka melayani pengadaan barang dan jasa, seperti: gadget, PC/laptop, peralatan networking, produk MRO, elektronik kantor, furnitur, produk digital printing, software, servis, hingga jasa instalasi. Bhinneka bekerjasama dengan LKPP untuk layani pengadaan pemerintah melalui e-Katalog. Bhinneka juga mengembangkan Business Solutions yang menghadirkan IoT Solution, System Integration & Customized Solution, dan Infrastructure Solution. Sebagai perusahaan digital yang visioner, Bhinneka aktif memberikan solusi produk dan jasa terbaik untuk semua segmen konsumen bisnis melalui blog.
Related Post