Mitos Keuangan, mungkin sudah sangat banyak anda dengar baik dari teman se-umuran atau bahkan orang tua sekalipun, banyak mitos-mitos yang menakuti seseorang untuk mengelola keuangan mereka, Mitos adalah suatu cerita atau informasi yang tidak benar-benar terjadi namun cukup banyak di percai oleh masyarakat atau individu.
Mitos atau mite adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya.
Pengelolaan keuangan yang baik menentukan bagaimana keadaan finansial anda, keuangan yang baik akan membawa pada kenyamanan dalam melakukan transaksi apapun. Dan masalah keuangan merupakan salah satu topik yang sangat sensitif karena mempengaruhi aset yang anda miliki tentunya.
Membahas mengenai pengelolaan keuangan mungkin banyak dari anda mempercai mitos yang beredar mengenai pengelolaan keuangan, sehingga anda takut untuk melakukannya atau malah saat melakukannya anda justru gagal. Maka dari itu anda semua harus memahami bagaimana pengolaan keuangan yang baik dan harus menghindari mitos yang mempengaruhi pikiran anda.
Berikut beberapa mitos yang tak harus anda percayai mengenai pengelolaan keuangan.
1. Investasi sama dengan membuang uang dan hanya dilakukan orang kaya saja
Investasi bukanlah hal yang menyeramkan atau merugikan anda jika sebelum benar-benar melakukan investasi pada suatu perusahaan anda harus sudah lebih dulu memahami bagaimana konsep dan bagaimana berjalannya investasi tersebut.
Investasi memang menganut prinsip high risk high return. Artinya, risiko investasi berbanding lurus dengan imbalan atau keuntungan yang didapat, dengan maksud lain semakin besar keuntungan yang di dapat akan semakin tinggi jugalah kemungkinan ruginya. Maka dari itu anda harus benar-benar mempersiapkan waktu anda untuk mengontrol bagaimana investasi yang anda lakukan tetap sehat dan aman.
2. Planning mengenai keuangan sangat sulit dan rumit.
Melakukan planning keuangan bukanlah suatu hal yang sulit dan merumitkan, anda jangan termakan oleh mindset seperti ini, karena sesungguhnya melakukan planning terhadap pengelolaan keuangan merupakan salah satu langkah yang sangat baik untuk mendapatkan pola pengeluaran untuk keuangan anda.
Dengan membuat planning sudah pasti anda akan bisa memanage keuangan tersebut. Membuat perencanaan keuangan bisa anda lakukan dengan simple seperti, mencatat apa saja yang akan anda beli, dan berapa uang yang anda butuhkan untuk itu.
3. Menabung dengan jumlah besar.
Menabung bukanlah perkara dengan nominal yang besar atau kecil namun harus “rutin” dan menjadi “kebiasaan” yang akan anda lakukan setiap harinya jika anda merasa mampu untuk menyisihkan uang yang dimiliki. Atau anda bisa melakukannya setiap mendapatkan pemasukan namun harus rutin dilakukan.
Menabung memang cenderung sulit dilakukan secara percuma, anda harus memiliki keinginan atau goal apa yang ingin anda capai dengan terkumpulkan-nya uang tersebut. Mungkin di awal akan sangat berat namun ketika anda mengingat keinginan anda tersebut, maka semangat itu akan muncul kembali.
4. Berinvestasi dengan modal besar menjadi mitos keuangan
Berinvestasi tidak harus dimulai dengan modal yang besar, berinvestasi sama dengan menabung, yaitu semua-nya bisa di mulai dengan jumlah yang kecil terlebih dahulu lalu seiring berjalannya waktu apabila anda sudah memahami bagaimana sistematika dari berinvestasi anda bisa menambah angka investasi tersebut.
5. Tersiksa karena menabung menjadi mitos keuangan
Menabung bukan untuk menyiksa anda,mungkin tak jarang dari anda semua merasa dengan menabung harus menahan diri sendiri untuk membeli sesuatu yang di inginkan. Jika anda membayangkan seperti itu maka kegiatan menabung anda mungkin akan terasa berat namun jika anda melakukannya karena merasa menabung itu sangat perlu untuk masa depan, maka tak akan terasa berat dan sulit.
6. Kartu kredit membuat anda boros
Kartu kredit membuat anda lebih konsumtif dan boros. Keinginan membeli bukan karena anda memiliki kartu kredit namun karena anda merasa bahwa anda bisa membayar semua tagihan yang akan datang. Jangan salahkan kartu kredit yang anda miliki karena sebenarnya banyak nya tagihan tersebut karena keinginan anda yang tak berbendung dan cenderung anggap remah terhadap tagihan tersebut.
Padahal anda bisa menggunakan kartu kredit tersebut jika dalam keadaan mendesak dan merasa sangat genting saja, dengan begitu tagihan yang anda miliki tidak besar dan anda bukan menjadi orang konsumtif.