X

Pengertian ATL, BTL dan TTL dalam Marketing

Dalam marketing, pengertian ATL, BTL, TTL perlu diketahui dan dipahami perbedaan masing – masingnya dengan jelas. Hal ini karena baik ATL, BTL maupun TTL merupakan strategi marketing yang dapat digunakan untuk membantu usaha atau bisnis Anda.

Banyak dari kita mungkin pernah mendengar istilah strategi marketing ATL, BTL dan TTL. Bukan tidak mungkin kita juga menjadi salah satu target audiens dari strategi pemasaran ATL, BTL dan TTL yang dijalankan oleh suatu usaha atau bisnis. Agar lebih memahaminya, dalam artikel ini akan kita bahas mengenai pengertian ATL, BTL dan TTL dalam marketing berserta contohnya.

Pengertian ATL, BTL dalam Marketing

ATL yang merupakan singkatan dari Above The Line merupakan strategi pemasaran yang dijalankan dengan target audiens yang luas atau tidak dibatasi. Promosi atau strategi pemasaran Above the Line biasa ditujukan untuk meningkatkan awareness dari konsumen akan suatu produk atau brand. Biasanya strategi pemasaran ATL juga bersifat satu arah saja sehingga tidak ada interaksi timbal balik dari audiens.

Strategi pemasaran BTL atau below the line dapat dikatakan adalah strategi pemasaran yang merupakan kebalikan serta kelanjutan dari strategi pemasaran above the line. Dikatakan kebalikan dari strategi ATL karena strategi pemasaran BTL memiliki target audiens yang lebih sempit atau terdefinisi. Audiens juga dapat melakukan interaksi timbal balik.

Strategi pemasaran BTL dikatakan keberlanjutan dari strategi ATL dikarenakan setelah awareness terbangun melalui strategi ATL maka dibutuhkan strategi untuk meningkatkan penjualan, yaitu dengan sejumlah strategi BTL.

Pengertian TTL dalam Marketing

TTL yang merupakan singkatan dari Through the Line pada dasarnya merupakan gabungan antara strategi Above the Line maupun Below the Line. Strategi TTL ini muncul akibat adanya perkembangan teknologi yang menyebabkan batasan antara ATL dan BTL semakin samar atau bias

Perbedaan Strategi ATL, BTL dan TTL dalam Marketing

Setelah memahami pengertian baik above the line, below the line serta through the line dalam marketing, dapat disimpulkan sejumlah perbedaan antara lain:

Above The Line

  1. Target audiens luas
  2. Bertujuan untuk meningkatkan awareness
  3. Strategi promosi tidak ada interaksi dengan audiens
  4. Contoh strategi ATL misalnya promosi melalui iklan di TV, reklame, brosur, media cetak

Below The Line

  1. Target audiens terbatas
  2. Bertujuan untuk meningkatkan penjualan
  3. Ada interaksi dengan audiens misalnya audiens dapat ikut merasakan produk, memberikan feedback hingga membeli
  4. Contoh strategi BTL misalnya melalui potongan harga, diskon, free sampling, direct marketing, email marketing,

Through The Line

Karena TTL merupakan gabungan antara strategi ATL dan BTL maka dapat dikatakan baik tujuan ataupun target audiens dari strategi ini merupakan kombinasi dari strategi ATL maupun BTL. Strategi pemasaran TTL biasanya memanfaatkan sejumlah kemajuan teknologi. Bahkan dapat dikatakan sejumlah strategi pemasaran saat ini merupakan strategi pemasaran TTL, misalnya:

  1. Promosi melalui digital marketing seperti iklan di youtube, website
  2. Postingan melalui social media
  3. Video di Youtube

Demikian pengertian serta perbedaan antara strategi pemasaran yang digunakan oleh suatu bisnis atau usaha, baik Above the Line, Below the Line maupun Through the Line. Perpaduan antara strategi marketing yang tepat dapat membantu usaha atau bisnis Anda untuk mencapai tujuan.

Baladewa: Putra Baladewa Setiadji atau biasa dipanggil Putra memiliki pengalaman 5 tahun sebagai penulis di bidang gaya hidup (lifestyle). Lulusan sarjana komunikasi ini memulai karirnya sebagai penulis lepas di berbagai media massa. Selain berkecimpung sebagai penulis, Putra juga memiliki bisnis makanan ringan di kota Makassar. Menurutnya, bisnis makanan ringan sangat menjanjikan karena mudah dikembangkan dengan banyak ide inovasi. Jenis, menu, dan rasa bisa langsung disesuaikan dengan preferensi konsumen yang cepat berubah.
Related Post