X

Apa Perbedaan Smart TV dan Android TV?

Salah satu hal yang sering membuat bingung ketika ingin membeli TV saat ini adalah membedakan Smart TV dan Android TV. Apakah keduanya sama? Jika berbeda, apa saja perbedaan Smart TV dan Android TV? Oleh karena itu, kami membuat artikel ini untuk membantu Anda memahami perbedaan di antara keduanya.

Seiring berkembangnya kemajuan teknologi, kini hampir semua TV yang dijual di pasaran, termasuk di Bhinneka.com, berjenis Smart TV atau TV pintar. Secara umum, pengertian Smart TV adalah TV yang dibekali sistem operasi sehingga bisa melakukan pekerjaan komputasi layaknya PC atau smartphone. Smart TV dapat terhubung ke internet melalui WiFi atau LAN serta bisa diinstal berbagai aplikasi hiburan.

Smart TV kini tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari: 32 inch, 40 inch, 43 inch, 50 inch, hingga 90 inch. Pilihan resolusi layar juga bermacam-macam, mulai dari yang standar HD Ready, Full HD, 4K UHD, hingga 8K. Beragam jenis Smart TV dijual oleh merk ternama dunia, seperti: Samsung, LG, Sharp, Sony, dan Toshiba. Beberapa di antara mereka ada yang menjual Smart TV, ada pula yang menjual Android TV atau Google TV.

Supaya tidak salah beli, kami akan bantu jelaskan apa saja perbedaan antara Smart TV dan Android TV. Kami juga sertakan kelebihan dan kekurangan untuk membantu Anda memilih mana jenis TV yang tepat sesuai kebutuhan.

Apa itu Smart TV?

TV pintar atau Smart TV adalah TV yang memiliki sistem operasi sehingga bisa diinstal aplikasi, menjalankan fitur atau layanan tertentu, dan mencari informasi di internet. Supaya bisa berfungsi optimal, TV ini perlu dihubungkan ke jaringan internet melalui WiFi atau LAN. Setelah terhubung, Anda bisa instal aplikasi layanan streaming atau layanan content on demand dan menyaksikan video atau film yang tidak bisa ditonton di TV biasa.

Smart TV juga bisa diinstal berbagai aplikasi lainnya, seperti: game, browser, pemutar musik, media sosial, hingga layanan untuk memantau perangkat IoT (Internet of Things). Semua aplikasi tersebut tersedia di toko aplikasi seperti halnya Google Play Store pada smartphone Android.

Smart TV menggunakan sistem operasi yang dibuat sendiri oleh pabrikannya. Misalnya, Samsung menggunakan Tizen dan LG menggunakan WebOS. Aplikasi yang bisa diunduh di masing-masing OS sudah melalui proses verifikasi keamanan dan kompatibilitas. Tujuannya untuk keamanan akun dan supaya aplikasi dapat berjalan lancar dengan sistem operasi TV.

Apa itu Android TV?

Android TV adalah TV yang memiliki sistem operasi dan bisa dipasang aplikasi hiburan, games, dan produktivitas. Bedanya dengan Smart TV, sistem operasi yang digunakan adalah Android TV dari Google. Sistem operasi ini diluncurkan pertama kali pada tahun 2014 dan kini sudah mencapai versi Android TV 13. TV dengan OS Android diproduksi oleh semua pabrikan TV yang tidak memiliki sistem operasi sendiri, contohnya: Changhong, Sony, Sharp, TCL, dan Xiaomi.

TV dengan OS Android TV memiliki Google Play Store sebagai tempat untuk mencari dan instal aplikasi. Pilihan aplikasi lebih banyak dibanding Smart TV. Untuk hiburan ada aplikasi Netlfix, YouTube, Prime Video, Spotify, Disney+, Apple TV, Hulu, dan lainnya. Untuk aplikasi game, Anda bisa mainkan: Hungry Shark Evolution, Asphalt 8 Airbone, Minecraft, Deer Hunter, dan Grand Theft Auto.

Untuk kemudahan penggunaan, Android TV menyediakan fitur Google Assistant yang bisa mencari konten atau informasi di internet melalui perintah suara. Anda juga bisa memantau perangkat IoT yang kompatibel dengan Google Home, seperti: lampu, kamera CCTV, kunci rumah, dan thermostat.

Perbedaan Smart TV dan Android TV

Berikut ini beberapa perbedaan yang bisa Anda temukan dari Smart TV dan Android TV:

1. Sistem Operasi yang Digunakan

Smart TV umumnya menggunakan sistem operasi buatan sendiri. Misalnya: Smart TV Samsung menggunakan Tizen, LG menggunakan WebOS, dan beberapa TV Toshiba menggunakan Vidaa OS. Sedangkan, Android TV menggunakan sistem operasi Android TV dari Google. Sistem operasi Android TV digunakan oleh hampir semua merk TV yang tidak memiliki OS buatannya sendiri.

2. Harga Smart TV vs Android TV

Secara umum, Android TV lebih mahal dibanding Smart TV dengan ukuran dan spesifikasi yang sama. Harganya lebih mahal karena lisensi sistem operasi Android dan integrasi ke ekosistem Google yang lebih luas. Berbeda dari Smart TV yang kompatibilitasnya terbatas hanya ke produk dari merek yang sama. Meski begitu, banyak merek yang menawarkan Android TV dengan harga lebih kompetitif, seperti: Xiaomi, Changhong, dan TCL.

3. Jumlah Aplikasi yang Tersedia

Setiap sistem operasi TV memiliki toko aplikasi (semacam Google Play Store atau App Store) untuk mencari dan instal aplikasi. Perbedaan Smart TV dan Android TV yang cukup mencolok ada di jumlah aplikasi yang disediakan. Smart TV melakukan verifikasi ketat sehingga tidak sembarang aplikasi bisa diinstal di TV milik mereka. Sebaliknya, Anda bisa temukan lebih banyak aplikasi di Android TV, mulai dari yang populer hingga yang biasa.

4. Integrasi dengan Perangkat Lain

Smart TV dan Android TV dirancang untuk dapat berintegrasi dengan perangkat lain seperti smartphone dan perangkat IoT. Namun bedanya ada pada merek perangkat yang bisa diintegrasikan. Smart TV umumnya hanya bisa terintegrasi ke perangkat dengan merk yang sama. Misalnya, untuk kontrol TV Samsung lebih optimal dengan smartphone Samsung yang sudah mendukung SmartThings. Begitu juga dengan perangkat lain seperti kulkas dan vacuum cleaner robot.

Android TV menawarkan integrasi yang lebih universal ke banyak merek perangkat. Ini karena sistem Android memang sejatinya dirancang terbuka untuk banyak merek dan jenis perangkat. Google Cast bisa dilakukan dengan mudah dari semua merek smartphone. Anda juga bisa kelola lebih banyak perangkat IoT selama kompatibel dengan Google Home. Anda bisa gunakan perintah suara melalui remote TV untuk mengontrol semua perangkat IoT di rumah.

5. Antarmuka dan Pengalaman Pengguna

Smart TV memiliki antarmuka yang lebih menarik dibanding Android TV. Tampilan UI dikustomisasi sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing merek. Tampilan difokuskan untuk memudahkan konsumen mencari aplikasi streaming populer dan menu yang dibutuhkan. Developer sistem operasi juga rutin memberikan update perbaikan untuk menjaga performa UI agar tetap ringan.

Berbeda dengan Android TV yang memiliki antarmuka sama di semua merek TV. Ini membuat tidak ada kesan spesial dari masing-masing merek TV yang dibeli. Nyaris tidak ada yang membedakan pengalaman antara satu merek Android TV dari merek lainnya. Meski terlihat membosankan, namun UI Android TV masih cukup mudah dipahami, sekalipun oleh pengguna pemula.

Kelebihan dan Kekurangan

Berikut ini kami rangkum kelebihan dan kekurangan dari Smart TV dan Android TV.

Kelebihan dan Kekurangan Smart TV

Kelebihan Smart TV dengan OS buatan sendiri adalah keamanan akun konsumen lebih terjamin. Kompatibilitas juga sudah dicek dengan semua seri TV untuk meminimalisir bug. Pengoperasian TV juga lebih mudah karena beberapa aplikasi penting, seperti Casting Mirroring, perintah suara, dan manajemen perangkat IoT sudah diinstal terlebih dulu.

Kekurangan Smart TV dibanding Android TV adalah jumlah aplikasinya lebih sedikit. Ini disebabkan karena tidak sembarang aplikasi bisa masuk ke dalam toko aplikasi. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena beberapa aplikasi populer, seperti: YouTube, Netflix, Prime Video, Apple TV pasti sudah tersedia.

Kelebihan dan Kekurangan Android TV

Kelebihan Android TV adalah punya koleksi aplikasi lebih banyak dibanding Smart TV biasa. Anda bisa hubungkan akun Google di smartphone Android ke TV untuk memudahkan sinkronisasi data histori film yang pernah ditonton. Smartphone Anda juga bisa digunakan untuk menggantikan remote untuk kontrol volume, pindah channel, matikan TV dan lainnya.

Kekurangan Android TV adalah kadang memiliki kapasitas penyimpanan kecil sehingga tidak bisa instal banyak aplikasi. Kompatibilitas aplikasi juga tidak disesuaikan untuk masing-masing TV. Terkadang Anda bisa menemukan bug pada aplikasi yang hanya terjadi di seri atau merk TV tertentu saja.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli TV

Sebelum memutuskan untuk membeli Smart TV atau Android TV, ada beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan. Beberapa faktor berikut ini bersifat universal dan menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan terlepas dari apapun merek tv yang Anda beli, baik itu TV Samsung, LG, Sony, Toshiba dan lainnya.

Ukuran Layar TV

Ukuran TV merupakan yang paling umum dan faktor utama yang perlu dipertimbangkan. Seberapa besar TV yang Anda mau beli? Tentunya ini perlu disesuaikan dengan tempat di mana Anda akan menaruh TV tersebut.

Untuk ruang tamu, Anda dapat memilih TV ukuran mulai dari 43 inch, 50 inch, 55 inch. Sedangkan untuk kamar, Anda dapat memilih TV dengan ukuran antara 32 inch hingga 43 inch. Tentunya ukuran yang berbeda berarti dimensi ukuran yang berbeda pula untuk TV tersebut. Perhatikan ukuran atau luas area meja TV tempat Anda akan menaruh TV tersebut.

Resolusi Layar

Pilihan selanjutnya adalah resolusi. Resolusi menentukan seberapa tajam dan detil kualitas dari tampilan TV tersebut. Umumnya pilihannya adalah Full HD, 4K Ultra HD hingga 8K. Khusus ukuran layar 32 inch pilihan resolusi hanya sampai HD saja.

Yang perlu diingat adalah resolusi yang sama belum tentu berarti kualitas yang sama pada ukuran TV yang berbeda. Misalnya saja resolusi Full HD akan terlihat detil dan tajam pada TV 40 inch atau 43 inch, namun tidak terlalu detil pada ukuran TV 55 inch atau 65 inch.

Teknologi TV

Teknologi tampilan TV lebih merujuk kepada jenis TV tersebut apakah TV LCD, LED, atau OLED. Umumnya ini lebih ke arah teknologi yang digunakan pada layar TV untuk menampilkan gambar dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Misalnya TV OLED yang lebih mahal dari TV LCD dan LED, cenderung memiliki kontras yang lebih baik. Teknologi tampilan TV baik LCD, LED atau OLED umumnya ditunjang dengan teknologi atau fitur kualitas gambar pada masing-masing TV. Umumnya perbedaan detil antara masing-masing jenis TV tidak terlalu ketara atau sulit dibedakan.

Software atau Sistem Operasi

Google dan Android sudah berpengalaman dalam urusan sistem operasi. Anda bisa mendapatkan update versi dan keamanan lebih lama jika memilih Android TV. Sedangkan, Smart TV bergantung pada kemampuan developer dari pabrikan untuk rutin melakukan pembaruan. Jika suatu saat merek memutuskan menyetop dukungan untuk OS yang dibesutnya, besar kemungkinan Anda tidak akan mendapatkan update atau perbaikan bug lagi.

Kesimpulan

Perbedaan Smart TV dan Android TV yang paling utama ada pada sistem operasinya. Smart TV menggunakan sistem operasi buatan sendiri. Contohnya Samsung Smart TV yang menggunakan Tizen dan LG menggunakan WebOS. Sedangkan, sistem Android TV digunakan oleh hampir semua TV yang tidak memiliki atau mampu untuk mengembangkan sistem operasinya sendiri.

Aplikasi yang tersedia di Smart TV lebih sedikit dibanding Android TV karena harus melalui proses verifikasi lebih dulu. Langkah ini diambil untuk menjamin keamanan akun dan kompatibilitas dengan semua merek TV yang dijual. Android TV sedikit ‘lebih bebas’ dengan aplikasi untuk TV. Ini membuat lebih banyak aplikasi bisa Anda pasang mulai dari yang paling populer hingga yang biasa-biasa saja.

Dari segi pengalaman pengguna, Smart TV lebih nyaman untuk konsumen karena performanya lebih stabil dan ringan. Mereka dapat mengakses menu dan berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain dengan cepat. Berbeda dari Android TV yang terkadang ditemukan bug pada beberapa merek dan tipe TV tertentu.

Untuk Anda yang sedang mencari Smart TV atau Android TV, kami sarankan untuk tidak hanya fokus ke sistem operasinya saja. Ada hal yang lebih penting seperti ukuran dan resolusi layar yang langsung berdampak pada kenyamanan Anda saat menonton.

Cari Smart TV dan Android TV Terbaru?

Di Bhinneka, kami menjual berbagai merek dan ukuran Smart TV dan Android TV terbaru. Pilih ukuran TV yang pas untuk ruang tamu, kamar, atau ruang meeting di kantor Anda. Semua TV dijamin original dan bergaransi resmi. Cek spesifikasi dan review lengkapnya di bawah ini:

Baladewa: Putra Baladewa Setiadji atau biasa dipanggil Putra memiliki pengalaman 5 tahun sebagai penulis di bidang gaya hidup (lifestyle). Lulusan sarjana komunikasi ini memulai karirnya sebagai penulis lepas di berbagai media massa. Selain berkecimpung sebagai penulis, Putra juga memiliki bisnis makanan ringan di kota Makassar. Menurutnya, bisnis makanan ringan sangat menjanjikan karena mudah dikembangkan dengan banyak ide inovasi. Jenis, menu, dan rasa bisa langsung disesuaikan dengan preferensi konsumen yang cepat berubah.
Related Post