Ritel atau Retail adalah suatu istilah dalam bidang wirausaha yang sering kita dengar di media massa, cetak maupun elektronik. Retail sangat erat kaitannya dengan istilah B2C (Business to Consumer). Ini karena retail berfungsi menjual produk atau jasa langsung konsumen individu (end user). Apa pengertian retail ? Apa saja jenis retail dan contohnya ?
Perkembangan teknologi yang pesat membuat istilah retail jadi semakin luas. Dulu pengertian retail adalah sebuah bidang usaha yang menjual produk dan jasa dengan membuka toko fisik, namun kini setiap orang bisa menjadi pelaku usaha retail dengan bermodalkan situs website atau media sosial. Yang terpenting memenuhi aspek retail yaitu menjual secara eceran ke pengguna akhir.
Apa yang Dimaksud dengan Retail ?
Retail adalah bidang usaha yang menjual barang atau jasa dari individu atau bisnis ke pengguna akhir (end user). Pemilik usaha retail (retailer) atau pengecer membeli barang dari pedagang grosir, produsen, atau pengecer lain lalu menjualnya ke konsumen untuk mendapat keuntungan. Kesimpulannya, ritel atau retail adalah penjual barang dan jasa langsung ke konsumen akhir.
Retail menangani transaksi secara eceran dan grosir. Retail yang menjual transaksi eceran menangani penjualan barang dalam jumlah kecil atau satuan. Sedangkan, retail grosir menangani transaksi barang dalam jumlah besar. Toko retail tidak memproduksi barang mereka sendiri. Proses distribusi barang dari produsen supaya sampai ke tangan pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain).
Apa itu Rantai Pasokan (Supply Chain) ?
Supply chain atau rantai pasokan adalah proses distribusi produk dari perusahaan atau pemasok ke pengguna akhir. Retailer harus memahami rantai pasokan untuk memastikan mereka menerima produk yang tepat dengan harga jual terjangkau dan waktu yang wajar. Jika terjadi kesalahan di sepanjang rantai pasokan, kemungkinan besar akan menyebabkan peningkatan biaya produk atau waktu pengiriman.
Inilah aspek-aspek yang berhubungan dengan rantai pasokan:
- Produsen dan Pedagang Grosir. Produsen memproduksi barang dari bahan mentah, lalu menjualnya kembali ke pedagang grosir.
- Pedagang Grosir. Pedagang grosir mendapat barang dari produsen. Setelah itu, menjual barang dalam jumlah besar ke pengecer dengan harga lebih murah dibanding harga eceran tertinggi (HET).
- Retail (pengecer). Toko retail membeli barang baik dari pedagang grosir atau langsung dari produsen. Setelah itu, menentukan margin keuntungan. Retail menjual barang dalam jumlah kecil ke pengguna akhir.
- Konsumen. Membeli barang dari pengecer dalam jumlah kecil untuk memenuhi kebutuhannya.
Memahami Keuangan dalam Bisnis Retail
Retail adalah bisnis yang harus memahami rantai pasokannya dengan baik. Seperti dijelaskan di atas, rantai pasokan terdiri dari berbagai pemain, seperti: produsen, pedagang grosir, pengecer, dan konsumen. Produsen yang bertugas memproduksi barang, pedagang grosir atau distributor yang membeli dari produsen lalu menjualnya kembali pengecer. Lalu, pengecer atau retail adalah pihak yang membeli dari pedagang grosir lalu menjualnya ke konsumen akhir.
Pada setiap langkah dalam rantai pasokan, ada markup harga atau margin yang sudah ditentukan. Produsen menghitung biaya pembuatan suatu produk dan menambahkan persentase keuntungan tersebut sebelum menjual ke pedagang grosir. Kemudian, pedagang grosir melakukan hal yang sama yaitu menambah margin dari harga produk yang dibeli dari produsen.
Pedagang retail atau pengecer menambahkan margin keuntungan juga dari biaya produk yang dikeluarkan saat membeli dari pedagang grosir. Biaya produk dan margin ditentukan sebelum menjualnya ke pengguna akhir mereka yaitu konsumen. Jadi, harga produk yang awalnya hanya Rp 10,000 dari produsen, bisa mencapai Rp 15,000 di tangan pelanggan.
Jenis Retail Berdasarkan Cara Menjualnya
Berdasarkan pengertian retail di atas, ada 3 jenis retail, yaitu:
- Retail Fisik. Jenis retail ini adalah yang melibatkan toko fisik tradisional untuk dikunjungi pelanggan secara langsung untuk mendapatkan apa yang konsumen butuhkan.
- Retail Online. Jenis retail ini adalah yang melibatkan pembelian barang melalui situs website dan platform online lainnya.
- Retail Seluler. Jenis retail ini adalah yang melibatkan pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui aplikasi, perangkat seluler (smartphone), telemarketing, dan lain sebagainya.
Jenis Retail Berdasarkan Model Bisnisnya
Retail adalah salah satu jenis bidang usaha yang punya banyak model bisnis. Retail memiliki berbagai bentuk, ukuran, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Berikut ini jenis retail berdasarkan model bisnisnya:
- Pengecer Independen. Retail independen adalah jenis usaha yang didirikan oleh seseorang yang membangun bisnis dari awal. Pemilik usaha ini biasanya terlibat dalam semua operasional bisnisnya. Beberapa pemilik usaha retail independen biasanya memiliki asisten atau pekerja untuk membantunya.
- Bisnis Retail Umum. Jenis retail ini adalah yang paling umum ditemukan. Skala penjualannya dalam jumlah besar. Biasanya sudah dalam bentuk perseroan atau PT. Pemilik usaha biasanya mewarisi usaha retail ini ke keturunannya atau orang lain. Selain itu, bisa juga akuisisi bisnis retail lain untuk diambil alih kepemilikan dan tanggung jawabnya.
- Waralaba. Ini adalah jenis retail yang sudah memiliki nama merk dagang, serangkaian produk yang sudah ditentukan, dan konsep bisnis yang mapan. Jika ada retail yang ingin menjadi bagian penjual dari waralaba, mereka diizinkan untuk menggunakan nama merk dan semua elemen tersebut. Pembeli merk waralaba harus mengikuti aturan dan proses dasar yang harus diikuti untuk mempertahankan izin haknya.
- Dealer. Retail ini adalah hasil persilangan antara waralaba dan pengecer independen. Pengecer yang sudah bekerjasama dengan dealer memiliki izin untuk menjual merk produk tertentu. Berbeda dengan waralaba, dealer tidak dipungut biaya untuk mendapatkan lisensi atau hak untuk menjual.
- Franchise. Atau yang biasa disebut pemasaran jaringan, atau pemasaran berjenjang, adalah bisnis retail di mana penjualan produk bergantung pada orang-orang dalam jaringan penjualannya. Di satu sisi, pemilik usaha menjual produknya ke pengecer, tapi di sisi lain juga sambil mencari tenaga penjual lain yang direkrut untuk menjual produk yang sama.
Contoh Retail Sesuai Jenis Barang yang Dijual
Retail adalah jenis usaha yang menjual barang dan jasa langsung ke konsumen akhir. Sistem klasifikasi industri Amerika Utara (NAICS) mengkategorikan toko ritel ke dalam 2 jenis, yaitu pengecer toko dan pengecer non toko. Keduanya memiliki beberapa turunan jenis retail, seperti:
- Retail makanan dan minuman
- Retail pakaian dan aksesoris (perhiasan)
- Retail mebel dan perabotan rumah tangga
- Retail bahan bangunan dan peralatan berkebun (serta perlengkapannya)
- Retail produk elektronik dan perkakas
- Retail produk kesehatan dan perawatan pribadi
- Retail perlengkapan olahraga, hobi, buku, dan musik
- Retail barang dagangan umum (departement store, superstore, warehouse club)
- SPBU (pom bensin milik produsen atau swasta)
- Retail kendaraan bermotor dan suku cadangnya
- Retail lain-lain: toko bunga, perlengkapan kantor, oleh-oleh, dan barang bekas
- Retail bukan toko: toko online, vending machine (mesin penjual otomatis), direct sales.
Karyawan Toko Retail dan Tanggung Jawabnya
Karyawan retail adalah orang-orang yang bekerja di toko retail. Bisnis retail memiliki beberapa posisi pekerjaan yang memiliki tanggung jawab berbeda-beda. Berikut pekerjaan karyawan retail dan penjelasan singkatnya:
- Buyer. Bertugas memilih jenis produk dan jasa dari pemasok untuk dijual kembali
- Merchandising. Memastikan produk tersedia di toko dalam jumlah dan waktu yang tepat
- Visual Merchandising. Menentukan bagaimana produk ditampilkan di toko untuk mendorong penjualan
- Operations. Memastikan toko beroperasi setiap hari sesuai standar dan prosedur perusahaan
- Sales. Melayani pelanggan dan mengajak pelanggan untuk melakukan transaksi
- Warehouse and Logistics. Menerima barang dari pemasok, menyimpan barang, dan mengirim barang ke toko atau langusng ke konsumen (khusus toko online atau e-commerce)
- Marketing. Mempromosikan produk perusahaan melalui berbagai channel berbeda dan mengarahkan lalu lintas agar semakin banyak pelanggan melihat produk yang dijual
- Audit. Memastikan toko mengikuti pedoman untuk mencegah kehilangan stok atau kerugian finansial
- Finance and Accounting. Berurusan dengan semua aspek keuangan bisnis mulai dari anggaran hingga pelaporan akhir.
Retail adalah jenis usaha yang menjual barang dan jasa dari suatu bisnis ke konsumen akhir. Produk yang dijual ke konsumen digunakan untuk keperluan sendiri. Toko retail ada banyak bentuknya, mulai dari toko fisik, toko online, atau toko seluler. Pengecer atau pemilik usaha retail ada banyak ukurannya, mulai dari pengusaha besar yang punya toko di mall dan berbagai kota, sampai ke pengecer independen yang menjual ke dekat rumah penduduk.
Di Bhinneka, Anda bisa temukan berbagai solusi bisnis untuk mempermudah operasional toko retail. Salah satu layanan unggulan kami adalah ERP untuk Retail yang membuat kinerja toko lebih efektif dan efisien. Hubungi kami untuk mempelajari layanan ERP lebih lanjut:
Telepon : (021) 2929-2828
WhatsApp : 0821-1252-9122
Email : corporate@bhinneka.com