Saat menjalankan bisnis, Anda harus memahami apa itu Return on Investment (ROI) ? Istilah ROI erat kaitannya dengan bisnis atau investasi. Return on Investment adalah cara untuk menghitung pengembalian investasi saat menjalankan bisnis. Dengan kalimat yang lebih sederhana, ROI bisa disebut dengan istilah “balik modal.”
Untuk Anda yang ingin berinvestasi di sebuah bisnis, memahami pengertian Return on Investment juga sangat penting. ROI bisa jadi tolok ukur apakah bisnis yang Anda beri modal bisa mendatangkan keuntungan atau tidak. Selain itu, Return on Investment juga bisa digunakan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan operasional bisnis.
Kurangnya wawasan mengenai istilah bisnis, seperti ROI, membuat Anda mengalami kerugian. Sebelum Anda ingin memutuskan untuk investasi sebaiknya pelajari dulu pengertian Return on Investment. Selain itu, Anda juga harus tahu bagaimana cara menghitung ROI menggunakan rumus.
Apa itu Return on Investment (ROI) ?
Return on Investement atau ROI adalah rasio keuntungan dan kerugian dari suatu investasi yang dibandingkan dengan jumlah uang yang diinvestasikan. Dalam kalimat yang lebih sederhana, pengertian ROI adalah persentase profit yang bisa didapat dari total jumlah aset yang diinvestasikan. Return on Investment merupakan cara yang efektif untuk melihat efektivitas sebuah bisnis.
ROI juga digunakan untuk menghitung berapa dana yang dibutuhkan untuk investasi. Contohnya, jika investor ingin menanam modal, persentase ROI bisa digunakan untuk meyakinkan investor agar mau berinvestasi. ROI juga menghitung potensi keuangan aktual perusahaan untuk bisa membagi pendapatan atau laba tahunan dengan jumlah investasi yang didapat.
Perhitungan Return on Investment sangat dibutuhkan oleh investor. Secara tidak langsung, ROI menggambarkan berapa besar keuntungan yang didapat oleh investor jika menginvestasikan modalnya ke suatu bisnis. Contohnya jika Anda ingin investasi ke sebuah bisnis dengan persentase ROI minimal 5%. Maka setidaknya Anda bisa dapat persentase keuntungan yang sama, atau lebih tinggi dari uang yang diinvestasikan.
Return on Investment juga digunakan untuk mengukur keberhasilan sebuah proyek. Misalnya perusahaan Anda menginvestasikan dana untuk sebuah program kampanye. Perusahaan akan menganalisa hasil penjualan yang didapat dengan uang yang dikeluarkan untuk kampanye untuk menentukan ROI.
Jika uang yang dihasilkan lebih banyak dari jumlah yang dikeluarkan, bisa disimpulkan program kampanye tersebut mendatangkan keuntungan. Namun jika sebaliknya, bisa disimpulkan program kampanye tidak efektif dan perlu dievaluasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ROI
Inilah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Return of Investment (ROI):
- Turnover. Bisa disebut sebagai tingkat perputaran aktiva. Menggambarkan seberapa cepat perputaran aktiva yang terjadi pada perusahaan atau suatu bisnis. Kecepatan perputaran aktiva atau aset akan mempengaruhi seberapa cepat investasi dapat kembali. Semakin cepat tingkat perputaran aset dalam satu periode akan semakin baik tingkat pengembalian investasi itu sendiri.
- Profit Margin. Atau bisa disebut sebagai rasio laba perusahaan. Semakin besar perhitungan profit margin, maka rasio keuntungan yang didapat dalam Return of Investment juga akan semakin tinggi.
Manfaat Return on Investment (ROI)
Return on Investment memiliki banyak manfaat. Berikut ini manfaat ROI untuk investor dan perusahaan:
- Mengukur efisiensi penggunaan modal, produksi, dan penjualan
- Membandingkan efisiensi penggunaan modal perusahaan dengan pesaingnya
- Mengukur efisiensi program yang dilakukan di setiap divisi atau bagian
- Mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan
- Digunakan untuk membuat perencanaan dan alat kontrol sebuah program
- Return on Investment digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan saat akan ekspansi.
Cara Menghitung Return of Investment
Bagaimana cara menghitung ROI atau Return of Investment ? Rumus ROI untuk menghitung rasio laba bersih dari biaya yang dikeluarkan perusahaan bisa dihitung dengan cara berikut ini:
ROI = (Total Pendapatan – Modal Awal) / Modal Awal x 100%
Contoh Kasus Rumus ROI
Anda berinvestasi ke sebuah bisnis Toko Kue A sebesar Rp 100.000.000. Toko Kue A tersebut dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp 130.000.000. Ini artinya, Toko Kue A memperoleh laba sebesar Rp 30.000.000. Setelah itu kita bisa hitung persentase ROI dengan rumus di atas:
ROI = (130.000.000 – 100.000.000) / 100.000.000 x 100%
ROI = 30.000.000 / 100.000.000 x 100%
ROI = 0.3 x 100%
ROI = 30%
Dari perhitungan rumus ROI di atas, bisa disimpulkan bahwa investasi ke Toko Kue A mendatangkan keuntungan. Rasio Return of Investment yang didapatkan sebesar 30%.
Kelemahan Return on Investment (ROI)
Return of Investment memang memiliki banyak manfaat, baik untuk perusahaan atau investor. Akan tetapi, analisa ROI punya beberapa kekurangan. Kelemahan analisa Return of Investment membuatnya tidak bisa dibandingkan dengan ROI perusahaan lain. Beberapa kelemahan Return on Investment adalah…
1. Sulit Membandingkan ROI Perusahaan dengan Perusahaan Lain
Analisa Return on Investment memungkinkan kita bisa membandingkan ROI satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun nyatanya tidak semudah itu. Alasannya karena setiap perusahaan memiliki cara bekerja yang berbeda-beda. Walaupun bergerak di bidang yang sama, setiap perusahaan punya sistem akuntansi yang berbeda.
Selain itu, penggunaan metode untuk penilaian aktiva juga berbeda-beda. Hal ini yang membuat perbandingan ROI antar perusahaan yang bergerak di bidang sama jadi kurang valid. Gambaran yang salah dari analisa ROI ini justru membawa kerugian yang besar bagi bisnis Anda.
2. Fluktuasi Nilai dan Daya Beli
Nilai mata uang setiap negara selalu berubah. Hal ini akan berpengaruh pada besarnya margin keuntungan suatu perusahaan. Perbedaan nilai mata uang yang dikeluarkan saat membeli bahan baku dan alat operasional akan membuat perhitungan jadi lebih sulit. Barang yang dibeli saat inflasi harganya jelas lebih mahal. Ini yang akan mempengaruhi hasil analisa ROI.
3. Mempengaruhi Cara Pandang Manajemen Terhadap Investasi
Analisa ROI hanya memberi gambaran tentang investasi mana yang lebih menguntungkan secara angka. Namun jika tujuan investasi bukan lagi sekedar berapa uang yang bisa dikembalikan, maka analisa ROI jadi tidak bisa diandalkan. Analisa ROI justru membuat manajemen hanya melihat investasi dari satu sisi saja, yaitu keuntungan dari segi material.
Nah itulah pengertian Return on Investment dan cara menghitungnya. Return on Investment adalah komponen yang sangat dibutuhkan untuk memberi gambaran mengenai efektivitas program atau bisnis yang dijalankan. Melalui ROI, investor bisa lebih yakin untuk menanam modalnya. Jika perhitungan ROI negatif, atau rendah manajemen bisa segera mengevaluasi bisnis atau program yang sedang dijalankan.