ASUS Zenfone 2 dapat dikatakan sebagai salah satu terobosan besar oleh ASUS dalam upaya meng-upgrade serial flagship-nya (Lihat juga: Daftar Harga Asus Zenfone) Smartphone ini menggunakan RAM sebesar 4GB yang membuatnya menjadi smartphone pertama dengan kapasitas sebesar ini. Sejak dirilis pada April 2015 lalu, Zenfone 2 masih mengundang minat dan popularitas dari banyak kalangan penggemar smartphone di Indonesia.
Selain RAM yang menakjubkan, highlight Zenfone 2 terletak pada tampilan desain barunya yang lebih ergonomis dan nyaman dibandingkan seri Zenfone sebelumnya. Sorotan utama lainya yang memberikan smartphone ini nilai tambah antara lain adalah fitur kamera PixelMaster, Super HDR, Zen Motion, ZenUI, dan perlindungan Snapview.
Terlepas dari terobosan fitur-fiturnya yang menakjubkan, banyak penggemar smartphone masih penasaran dengan performa dari smartphone ini. Untuk itu pada kesempatan kali ini, kami melakukan Hands On Review terhadap Zenfone 2 (ZE551ML) selama seminggu, dan berikut hasil ulasannya.
Sekilas, tampilan depan Zenfone 2 tidak berbeda jauh dengan serial flagship Zenfone sebelumnya. Dengan dominasi warna hitam, serta speaker dan kamera depan 5MP di bagian sisi atas. Sedangkan di bagian sisi bawah terdapat tiga tombol navigasi utama, yaitu home, back, dan task switcher.
1. Tampilan Classy dan genggaman yang nyaman
Smartphone ini memiliki layar yang cukup lebar, yaitu berukuran 5,5 inci dengan resolusi Full-HD 1080 x 1920. Jadi secara keseluruhan smartphone ini memiliki dimensi panjang 152,5, lebar 77,2, dan ketebalan 109 mm, dengan berat 170 gram.
Hal yang membuat rancangan ASUS Zenfone 2 ini berbeda dengan yang sebelumnya adalah tombol power yang terletak di sisi atas bagian tengah. Posisi ini membuat smartphone ini agak susah untuk dinyalakan. Tepat disebelah kanan tombol power, terdapat lubang jack audio berdiameter 3,5 mm. Sedangkan lubang charger berada di bagian sisi bawah, seperti smartphone Android pada umumnya.
Beralih ke bagian belakang, terdapat sebuah kamera 13MP yang dilengkapi dengan LED Flash dan Laser Autofocus. Tepat di bawahnya, terdapat dua tombol volume. Oh ya, bagian belakang smartphone ini menggunakan bahan plastik dan bisa dilepas. Di dalamnya terdapat sebuah baterai dengan kapasitas 3.000 mAh yang tidak bisa dilepas, serta slot kartu Dual-SIM dan MicroSD.
Walau terbuat dari plastik, bagian belakang dari unit yang kami dapat menggunakan pola hairline yang membuatnya terlihat seperti terbuat dari bahan metal. Selain itu, nilai ergonomis dari smartphone terlihat dari desain bagian belakang yang melengkung. Sehingga mudah digenggam dan terasa lebih nyaman ditangan.
2. Display
Layar ASUS Zenfone 2 menggunakan teknologi layar IPS 16 juta warna yang membuat layar smartphone ini kaya akan warna dana terlihat tajam. Dengan resolusi Full-HD 1080 x 1920 pixel dan tingkat kepadatan 401 ppi, membuat tampilan yang muncul terlihat jernih. Untuk mendukung layar Full-HD, smartphone ini menggunakan GPU PowerVR G6430, yang siap digunakan untuk bermain game dan menonton film.
Saat digunakan di bawah sinar matahari, layar smartphone ini secara otomatis menjadi lebih cerah sehingga tampilannya tetap terlihat. Untuk perlindungan layar, ASUS Zenfone 2 dilengkapi dengan kaca Corning Gorilla Glass 3 yang cukup ampuh menahan goresan atau benturan.
3. Spesifikasi standar, namun cukup memadai
ASUS Zenfone 2 dilengkapi dengan prosesor Intel Atom Quad Core Z3580 berkecepatan 2.3 GHz yang dipasangkan dengan RAM 4GB. Dengan prosesor yang cepat dan RAM yang lega, bagaimana performa dari ASUS Zenfone 2?
Setelah menggunakan smartphone ini selama seminggu, performanya bisa dibilang normal dan kami jarang sekali mengalami lag. Apalagi saat menggunakan mode Performance yang membuat smartphone ini semakin kencang saat beralih aplikasi.
Untuk menguji kemampuan prosesor dan GPU, kami melakukan pengujian dengan memasang sejumlah game, seperti Stack, Grow Castle dan Spider-Man.
Stack merupakan game ringan sehingga kami tidak mengalami masalah sama sekali. Namun sejumlah lag mulai muncul saat memainkan game Grow Castle yang memiliki tingkat grafis medium. Lag yang muncul semakin terasa saat memainkan game Spider-Man. Hal itu kemungkinan terjadi karena ASUS menggunakan prosesor dari Intel yang tidak kompatibel secara langsung dengan Android. Selain itu, walau menggunakan cover belakang berbahan plastik, panas dari smartphone ini cukup terasa setelah digunakan bermain game.
Sebagai indikator tambahan, kami juga telah melakukan uji coba performa menggunakan aplikasi Geekbench 3. Hasilnya smartphone ini mendapatkan skor 911 untuk performa single-code dan skor 2.871 untuk performa multi-core.
Beralih ke daya tahan baterai, kapasitas 3.000mAh dari smartphone ini bisa dibilang tidak terlalu lama. Dalam penggunaan ringan, seperti membuka media sosial dan menonton video di YouTube selama 6 jam, hanya memakan baterai sebesar 20%. Sedangkan saat menggunakan mode Performance, konsumi baterai menjadi lebih cepat, karena hanya dalam satu jam baterai berkurang dari 75% menjadi 60%.
Walau memiliki kapasitas besar dan fitur Fast Charging kemampuan daya isi smartphone ini tidak terlalu cepat. Dari hasil pengujian, memerlukan waktu 2 jam 45 menit untuk mengisi baterai dari 5% menjadi 75%. Sedangkan pihak ASUS mengklaim bahwa Fast Charging smartphone ini mampu mengisi daya dari 0% ke 60% selama 39 menit.
4. Fitur Kustomisasi Antarmuka dan Proteksi dari ZenUI
Seperti Zenfone lainnya, smartphone ini juga menggunakan ROM Zen User Interface (ZenUI), yang dilengkapi dengan dukungan tema-tema yang bisa diganti-ganti. Serta fitur-fitur proteksi, yaitu SnapView dan Kids Mode.
Fitur SnapView berfungsi apabila smartphone kamu dipinjam oleh orang lain. Untuk mengaktifkan, cukup ke menu Settings, kemudian pilih Users, lalu pilih Add User, dan terakhir pilih Snapview. Saat mengaktifkan fitur ini, Zenfone 2 akan secara otomatis mengalokasi memori untuk pengguna baru. Sehingga data kamu dan teman kamu tidak tergabung menjadi satu.
Kemudian untuk fitur Kids Mode digunakan untuk melindungi smartphone kamu saat digunakan anak-anak. Fitur ini dapat diakses melalui menu Settings, kemudian pilih Kids Mode. Setelah diaktifkan, kamu dapat mengatur aplikasi apa saja yang bisa digunakan oleh anak-anak.
Ada juga fitur ZenMotion yang berfungsi untuk membuat shortcut membuka aplikasi dengan gerakan tertentu. Misalnya, membuat huruf W di layar untuk membuka aplikasi Facebook. Untuk mengakses fitur ini, cukup masuk ke menu Settings, lalu cari opsi Zen Motion, dan pilih Touch Gesture.
Selain fitur-fitur tersebut, ASUS Zenfone 2 juga dilengkapi dengan sejumlah aplikasi bawaan yang tidak bisa dihapus. Seperti aplikasi Party Link, Omlet Chat, Zen Circle dan MiniMovie. Aplikasi-aplikasi tersebut sebenarnya kurang terlalu penting dan memakan banyak memori.
5. Kamera Sensitif Terhadap Cahaya dan PixelMaster 2.0
ASUS Zenfone 2 dilengkapi kamera depan 5 MP dan kamera belakang 13 MP dengan aperature f/2.0, Dual LED Real Tone Flash, dan PixelMaster 2.0. Berikut adalah beberapa fitur menarik dari kamera belakang smartphone ini.
Pertama, kamera depan ASUS Zenfone 2 mempunyai fitur selfie panorama yang mampu mengambil gambar dengan sudut pandang sampai 140 derajat! Sehingga ruang lingkup selfie menjadi lebih luas dan bisa memuat lebih banyak orang. Selain itu, fitur Auto-Beautification akan langsung mencerahkan dan memperbaiki wajah kamu.
Kedua, dengan kemampuan angle shot membuat kamera belakang smartphone ini mampu mengambil gambar dengan sudut pandang 85 derajat. Hasilnya pun cukup jelas dan warnanya cukup akurat. Namun tetap terdapat noise saat mengambil gambar menggunakan zoom.
Ketiga adalah kemampuan mengambil gambar di lokasi yang gelap, dengan fitur Super HDR dan Low-light. Fitur Super HDR akan membantu meningkatkan keseimbangan kecerahan dari gambar yang dihasilkan. Sedangkan fitur Low-light akan membantu mengambil gambar lebih terang di kondisi minim cahaya. Berikut beberapa hasil gambar dari ASUS Zenfone 2.
Perbandingan dengan Kompetitor
Sebagai referensi tambahan, kami telah membuat tabel perbandingan ASUS Zenfone 2 dengan smartphone lain yang memiliki spesifikasi hampir sama.
ASUS Zenfone 2 | Samsung Galaxy S6 | HTC One M9 | |
Diluncurkan (ID) | April 2015 | April 2015 | April 2015 |
Jaringan | LTE / Dual SIM | LTE / Nano SIM | LTE / Nano SIM |
Ukuran | Dimensi: 152.5 x 77.2 x 10.9 mm; Berat: 170 gram | Dimensi: 143.4 x 70.5 x 6.8 mm; Berat: 138 gram | Dimensi: 144.6 x 69.7 x 9.6 mm; Berat: 157 gram |
Bodi | Plastik | Alumunium | Alumunium |
Layar | IPS Capacitive Capacitive, 16 juta warna Ukuran: 5.5 inci Resolusi: 1080 x 1920 piksel (401ppi) | Super AMOLEd Capacitive, 16 juta warna Ukuran; 5.1 inci Resolusi: 1440 x 2560 ppi (577 ppi) | Super LCD Capacitive, 16 juta warna Ukuran: 5 inci Resolusi: 1080 x 1920 piksel (441 ppi) |
OS | Android OS, v5.0 (Lollipop); ASUS ZenUI | Android OS, v5.0.2 (Lollipop); TouchWiz UI | Android OS, v5.0 (Lollipop); HTC Sense UI 7.0 |
Spesifikasi | Chip Intel Atom Z3580 (4 GB RAM model) CPU : Quad-core 2.3 GHz (4 GB RAM model) GPU : PowerVR G6430 | Chip : Exynos 7420 Octa CPU : Quad-core 1.5 GHz Cortex-A53 & Quad-core 2.1 GHz Cortex-A57 GPU : Mali-T760MP8 | Chip : Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810 CPU : Quad-core 1.5 GHz Cortex-A53 & Quad-core 2.0 GHz Cortex-A57 GPU : Adreno 430 |
Memori | RAM 4 GB; Memori Internal 16 / 32 / 64 GB (bisa ditambah hingga 128 GB) | RAM 3 GB; Memori Internal 32 / 64 / 128 GB (tidak ada memori eksternal) | RAM 3 GB; Memori Internal 32 GB (bisa ditambah hingga 200 GB) |
Kamera | Belakang : 13 MP, f/2.0, laser autofocus, dual-LED (dual tone) flash Video : 1080p@30fps (Full HD) Depan: 5 MP, f/2.0, autofocus. | Belakang : 16 MP, f/1.9, 28mm, OIS, autofocus, LED flash Video : 2160p@30fps, 1080p@60fps (Full HD) Depan : 5 MP, f/1.9, 22mm, 1440p@30fps autoHDR | Belakang : 20 MP, f/2.2, 28mm, autofocus, dual-LED (dual tone) flash Video : 2160p@30fps, 1080p@60fps(Full HD) Depan : 4 MP, f/2.0, 27mm, 1/3″ sensor size, 2µm pixel size, 1080p@30fps HDR |
Baterai | Li-Po 3.000 mAh, tidak bisa dilepas | Li-Ion 2.550 mAh tidak bisa dilepas | Li-Po 2.840 mAh tidak bisa dilepas |
Fingerprint sensor | Tidak ada | Ada | Tidak ada |
Fast charging | Ada | Tidak Ada | Ada |
Cloud Storage | Google Drive 100 GB | OneDrive 115 GB | Google Drive 100 GB |
Harga (selaku Juni 2016) | Sekitar Rp3,8 juta | Sekitar Rp8 juta | Sekitar Rp7,5 juta |
Dari tabel di atas, hal-hal yang membuat ASUS Zenfone 2 unggul di bandingkan kedua kompetitornya selain RAM 4 GB, adalah kapasitas baterai yang lebih tinggi dan ukuran layar yang lebih lebar.
Akan tetapi dari segi kamera belakang masih kalah dibandingkan kamera belakang kompetitornya yang memiliki resolusi 15 MP keatas. Terlepas dari itu semua, spesifikasi yang hampir sama serta harga yang jauh dibawah kompetitornya juga menjadi poin tambahan untuk kamu yang ingin smartphone performa tinggi dan murah.
Kesimpulan
Smartphone flagship dari ASUS ini masih bisa menjadi andalan dan pilihan favorite smartphone terjangkau. Walau spesifikasi smartphone ini biasa saja, performa dan daya tahan baterai smartphone ini tidak kalah dibandingkan dengan kompetitor.
Dimensi yang besar membuat smartphone ini kurang cocok digunakan dengan satu tangan, tapi bagian belakang yang melengkung akan membantu kamu memegang smartphone ini dengan nyaman. Selain itu, tampilan antarmuka dan kebebasan kustomisasi (Zen UI & Motion) juga menjadikan smartphone ini terasa lebih personal dan aman. Begitu juga dengan kualitas kamera serta fitur-fitur tambahan seperti Super HDR dan Low Light Sensitivity.
Namun, yang menjadi kendala adalah kecepatan mengisi daya baterai yang cukup lama dan bodi dari bahan plastik yang membuat smartphone ini terlihat murahan. Secara keseluruhan, kami memberikan nilai 7 dari 10 untuk smartphone ini.
Bila tertarik, kamu dapat mendapatkanya dengan harga 3,5 juta sampai 4 juta di Bhinneka dengan pilihan warna Glacier Grey, Glamour Red, Sheer Gold, dan Ceramic White.