X

Toko Fisik vs Online: Mana yang Bagus untuk Brand Anda ?

Sebagai brand besar, untuk menjangkau banyak konsumen perlu membuat dan mengelola banyak toko. Jenis toko untuk jualan saat ini yang umum adalah toko fisik dan toko online. Toko fisik adalah toko yang dibuka di pasar, pusat perbelanjaan (mall), atau ruko di pinggir jalanan. Sedangkan, untuk toko online adalah situs belanja online tempat jual beli yang bentuknya Marketplace (e-commerce) dan toko online sendiri.

Baik toko fisik dan toko online tetap jadi pendorong ekonomi perusahaan yang penting. Masing-masing memiliki kelebihannya masing-masing. Strategi pemasaran di antara keduanya berbeda. Oleh karena itu, perbedaan antara toko fisik dan online perlu diketahui lebih lanjut. Tujuannya supaya brand Anda bisa mengembangkan keduanya secara bersamaan.

Apa itu Toko Fisik ?

Toko fisik atau bisa disebut retail atau offline store adalah tempat transaksi jual beli yang membutuhkan ruang fisik untuk memajang dan menjual produk. Toko fisik berupa struktur yang berdiri sendiri yang lokasinya berada di pusat perbelanjaan, pasar, pusat keramaian, tempat wisata, dan perumahan. Toko fisik membutuhkan karyawan terdidik yang bertugas membantu pembeli memilih produk yang dibutuhkan dan melakukan pembayaran.

Toko fisik berupa bisnis yang dimiliki secara independen atau waralaba atau toko cabang. Bisnis toko fisik yang independen biasanya menargetkan konsumen lokal. Jumlahnya tidak banyak, atau tidak punya toko cabang di tempat lain. Sementara itu, toko waralaba membutuhkan brand awareness yang luas untuk mendorong penjualan di setiap toko fisiknya.

Apa itu Toko Online ?

Toko online adalah situs website yang jadi tempat pelanggan untuk mencari dan memesan produk. Toko online punya domain web khusus yang memungkinkan penjual bisa memajang dan menjual produk. Pembeli bisa melihat katalog produk dan melakukan transaksi secara online. Produk yang dipesan akan dikirim ke rumah. Jadi pembeli tidak perlu bertatap muka dan keluar rumah untuk membeli produk yang dibutuhkan.

Ada dua jenis toko online yaitu toko online yang dibuat sendiri dan e-commerce atau marketplace. Untuk membuat toko online sendiri butuh tenaga kerja untuk membuat dan mengelola situs web, admin untuk memproses pesanan, dan tim untuk kirim paket dan kelola stok gudang. Sedangkan, di e-commerce penjual tidak perlu buat situs. Cukup buat akun penjual (merchant/seller) sudah bisa pajang produk dan jualan.

Jual produk secara online di e-commerce tidak butuh modal besar. Jumlah karyawan yang perlu direkrut juga lebih sedikit, cukup admin dan tim untuk proses dan kirim pesanan. Admin bertugas menjawab pertanyaan (chat) dari konsumen dan tambah atau update produk dan harganya.

Toko Fisik vs Toko Online

Berikut ini perbedaan toko fisik dan toko online dan kelebihannya.

1. Manfaat Bisnis untuk Brand

Situasi bisnis saat ini, membuat brand harus memutuskan apakah tetap harus menggunakan toko fisik, toko online, atau keduanya. Jenis produk yang dijual, siapa kliennya, lokasi bisnis, dan ukuran perusahaan mempengaruhi pendekatan yang perlu diperhatikan saat mengambil keputusan bisnis. Toko fisik dan online punya manfaatnya untuk bisnis Anda, yaitu:

Manfaat Toko Fisik untuk Brand Anda

Berikut ini kelebihan toko fisik dibanding toko online.

  • Layanan Pelanggan. Pembeli bisa mendapat masukan dari penjual secara real time
  • Bebas Bias Produk. Pelanggan bisa melihat dan menyentuh produk secara langsung
  • Keterbatasan Produk. Toko fisik cocok untuk jual produk berukuran besar, kompleks, dan super mahal
  • Tanpa Pengiriman. Pembeli bisa langsung bawa pulang produk tanpa menunggu lama
  • Proses Retur Lebih Mudah. Retur barang di toko fisik lebih mudah dan cepat. Sedangkan, toko online memerlukan pengemasan ulang, cetak label, pergi ke kantor kurir, dan menunggu uang atau produk diantar kembali ke rumah.

Manfaat Toko Online untuk Brand Anda

Berikut ini kelebihan toko online dibanding toko fisik.

  • Keuntungan. Biaya overhead toko online lebih rendah dibanding toko fisik
  • Tanggung Jawab Bisnis. Bisnis online tidak terikat ke kebijakan pengelola mal atau lingkungan eksternal
  • Jangkauan Produk. Bisa menjangkau pelanggan lebih banyak dan luas dengan lebih murah
  • Info Pelanggan. Toko online independen bisa mengumpulkan data konsumen lebih lengkap sehingga memudahkan penjual melakukan pemasaran lebih lanjut
  • Lebih Sederhana. Lebih simpel. Pemilik bisnis online bisa manfaatkan ruko kecil untuk simpan produk dan memproses pengiriman.
  • Lebih Mudah. Membuka dan mulai jualan secara online lebih mudah dan cepat dibanding offline (fisik). Jika penjualan melambat tidak perlu takut tidak bisa bayar sewa toko, gaji karyawan, dan lainnya.

2. Strategi Pemasaran Toko Fisik vs Toko Online

Strategi pemasaran yang dibuat bergantung ke jenis bisnis, apakah independen atau waralaba. Bisnis independen sering mengembangkan strategi pemasaran lokal, banyak mengandalkan publikasi lokal, dan promosi mulut ke mulut. Bisnis independen menggunakan program loyalitas supaya tetap diingat oleh konsumen yang melakukan transaksi untuk pertama kalinya. Sedangkan, waralaba harus melakukan pemasaran secara massal supaya tetap ada di top of mind masyarakat.

Bisnis online mengandalkan sosial media, iklan online, dan iklan berbayar untuk memasarkan produk dan situs ke pelanggan. Iklan di media online lebih mudah ditargetkan ke konsumen yang sesuai demografis ideal. Berbeda jika beriklan di media konvensional. Biaya yang dikeluarkan juga lebih murah dan pasti tepat sasaran sehingga imbal balik ke penjualan lebih bisa diharapkan ketimbang promosi secara offline.

3. Biaya yang Dikeluarkan

Toko fisik memiliki biaya overhead yang lebih besar dibanding online. Beberapa jenis biaya yang dikeluarkan saat melakukan bisnis secara offline, di antaranya adalah:

  • Biaya sewa toko
  • Gaji karyawan, tunjangan, dan pajak
  • Infrastruktur (internet, furnitur, etalase, listrik, pencahayaan, POS)
  • Biaya untuk menyimpan, merawat, dan cek stok produk di toko
  • Biaya dekorasi dan perlengkapan lain untuk estetika toko
  • Biaya kebersihan, pemeliharaan toko, dan keamanan
  • Biaya asuransi toko jika terjadi musibah (bencana alam, kebakaran, dan lainnya).

Bisnis online juga tetap memerlukan dukungan tim untuk menyimpan produk, mengemas, dan kirim. Oleh karena itu, ada beberapa biaya yang ada di toko fisik, juga ada di online. Namun untuk operasional dan biaya memulai toko lebih murah.

  • Bayar domain dan hosting bulanan
  • Biaya layanan atau komisi penjualan (jika berjualan di e-commerce)
  • Biaya untuk menyimpan, merawat, dan cek stok produk di toko
  • Gaji karyawan admin dan tim pengirim produk
  • Instalasi internet, laptop, dan smartphone.

Jika dibandingkan toko offline, ada beberapa unit biaya yang sama yaitu gaji karyawan dan biaya penyimpanan stok produk. Namun biayanya tidak sebesar mengoperasikan toko offline. Jumlah karyawan yang direkrut juga tidak banyak tapi bisa melayani pembelian dan promosi ke seluruh wilayah Indonesia.

4. Jam Operasional Bisnis

Toko fisik punya jam operasional yang tetap. Toko bisa tutup selama hari libur atau hari-hari tertentu. Saat toko libur, Anda harus membatasi transaksi dan harus berkomunikasi ke pelanggan. Berbeda dengan online, semua pelanggan bisa mengakses dan membeli dari toko kapan saja. Ini memungkinkan Anda bisa menjual dan memberi kenyamanan transaksi ke pelanggan lebih baik.

5. Pengalaman Pelanggan

Toko fisik memberi pengalaman pelanggan yang lebih lengkap. Pelanggan bisa melihat dan menyentuh produk yang akan dibeli. Toko fisik bisa dihias supaya tampilan produk di etalase lebih menarik. Melatih karyawan penjaga toko dapat meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Membuat pelanggan lebih percaya untuk membeli produk. Hubungan interaksi dengan sesama manusia membangun ikatan dengan pelanggan supaya terjadi pembelian yang berulang.

Di sisi lain, toko online menciptakan pengalaman yang serba mudah dan cepat. Pelanggan bisa melihat, memesan, dan bertanya ke admin tentang produk yang dibeli. Pelanggan tidak perlu keluar rumah untuk belanja, cocok untuk pelanggan yang sibuk. Untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, Anda harus rencanakan cara menangani pembelian dan pertanyaan. Rancang mekanisme kerja supaya tim Anda bisa merespon pelanggan secepat mungkin.

6. Fleksibilitas Operasional

Pemilik toko fisik harus berkomitmen beroperasi di suatu tempat dan melakukan penjualan reguler dan hindari penutupan. Memindahkan lokasi toko untuk menghemat biaya akan jadi tantangan. Pahami risiko Anda kehilangan prospek bisnis dari lokasi yang nyaman dan menarik dari lokasi lama.

Toko online bisa beradaptasi dengan mudah. Jika Anda ingin mengubah alamat situs atau domain bisa gunakan fitur Redirection. Kantor operasional bisa pindah kapan saja tanpa menggangu operasional. Jika Anda ingin meluangkan waktu untuk mendesain ulang website, konsekuensi yang diterima tidak parah.

7. Kompetisi Toko Fisik vs Toko Online

Toko fisik harus bersaing dengan toko sejenis di wilayahnya, baik dengan brand besar atau pengecer. Model bisnis yang mengandalkan penjualan offline (fisik) harus mempertimbangkan apakah produk yang terjual lebih baik dijual secara langsung daripada di online. Tujuannya supaya terjadi penjualan berkelanjutan.

Toko online harus bersaing dengan e-commerce besar yang trafiknya tinggi. Ditambah lagi harus bersaing dengan merchant dari e-commerce yang jumlahnya tidak sedikit dan harganya bervariatif. Sebisa mungkin Anda harus bisa menawarkan produk unik yang tidak dijual di e-commerce lain.

Lebih Baik Toko Fisik atau Online ?

Membuat toko online secara mandiri cukup sulit karena harus bersaing dengan e-commerce dan semua merchant di dalamnya. Untuk meminimalisir persaingan di dunia online, lebih baik pertimbangkan untuk jadi merchant di e-commerce. Anda bisa buat akun penjual di banyak e-commerce untuk memaksimalkan penjualan. Jadi merchant di e-commerce juga lebih simpel karena tidak perlu tim khusus untuk menangani hal teknis.

Membangun toko fisik membutuhkan biaya investasi tinggi. Mulai dari sewa, rekrutmen, operasional toko, sampai pajak harus ditanggung. Dibanding toko online, toko fisik menawarkan pengalaman pelanggan yang lengkap. Pelanggan bisa mencari, melihat, dan menyentuh produk yang mau dibeli. Sedangkan, di online hanya sampai mencari dan melihat saja. Komunikasi dengan pelanggan lebih luwes tidak dibatasi karakter chat. Pelanggan juga bisa klaim garansi lebih mudah.

Mana yang lebih baik ? Toko fisik atau online ? Jawabannya adalah keduanya. Untuk memaksimalkan penjualan Anda butuh jual produk secara offline dan online. Namun pasti akan sulit untuk menangani keduanya karena harus fokus ke dua channel penjualan yang mekanisme kerjanya berbeda. Jika Anda terbiasa jual produk secara offline dan ingin mencoba online, Anda bisa hubungi tim Bhinneka untuk bantu buatkan akun merchant dan kelola akun di berbagai e-commerce ternama di Indonesia.

Yudhistira: Yudhistira Arjuna Wicaksana atau akrab dipanggil Yudhi adalah seorang praktisi Digital Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Berbekal pengalaman yang luas dan latar belakang pendidikan Teknik Informatika, Yudhi menggabungkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memberikan solusi bisnis praktis di bidang teknologi. Yudhi berkontribusi sebagai penulis artikel di Blog Bhinneka untuk membantu perusahaan kecil, menengah, hingga besar untuk mendapatkan rekomendasi produk terbaik agar dapat meningkatkan performa bisnisnya. Memastikan setiap orang mendapatkan akses ilmu pengetahuan teknologi secara gratis dan up to date.
Related Post