Tren teknologi mesin digital printing telah banyak merubah cara orang dalam menghasilkan karya kreatif. Berkat bantuan mesin cetak digital yang dapat dipersonalisasi, Anda bisa cetak dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Tidak perlu produksi pelat yang jauh lebih mahal dan tidak efektif untuk cetak dalam jumlah sedikit. Kelebihan ini memungkinkan pemilik bisnis cetak digital melayani pelanggan korporasi hingga individu.
Setiap industri pasti mengalami perkembangan seiring lahirnya teknologi baru. Teknologi mesin digital printing menghadirkan kecepatan, efisiensi, dan keserbagunaan. Setelah satu bidang mengalami peningkatan teknologi, bidang yang lainnya juga akan mengikuti. Personalisasi produk yang kami sebut di atas adalah salah satu kelebihan yang didapat oleh konsumen dan pemilik bisnis cetak dari berkembangnya teknologi cetak digital.
Sebagai pemilik bisnis cetak, Anda harus lebih memperhatikan perkembangan pasar surut industri ini. Diperkirakan penggunaan mesin cetak analog akan semakin menurun karena tergantikan mesin cetak digital. Produsen yang tidak siap untuk melakukan penyesuaian bisa tertinggal oleh kompetitor.
1. Bisnis yang Mengutamakan Keberlangsungan Lingkungan
Berdasarkan survei yang kami dapat dari KIC (Katadata Insight Center), sebanyak 66.1% pelaku investasi di Indonesia memiliki saham di perusahaan yang mengutamakan ESG (Environmental, Social, and Governance). Menurut survei ini, mayoritas responden menganggap perusahaan yang mengutamakan ESG adalah hal yang penting.
Sebuah studi lain dari PwC (PricewaterhouseCoopers) mengungkapkan sebanyak 86% konsumen di Indonesia dengan sadar memilih produk dengan kemasan yang ramah lingkungan, khususnya para milenial. Karena didorong semakin tingginya kebutuhan produk ramah lingkungan, produsen mesin cetak harus ikut menyesuaikan kebutuhan yang berubah. Berikut ini beberapa teknologi digital printing baru yang hadir sebagai jawabannya:
Tinta Ramah Lingkungan
Isu lingkungan akibat penggunaan tinta tradisional berbahan dasar minyak adalah kekhawatiran besar dalam industri percetakan. Tinta jenis ini melepaskan VOC yang menyebabkan polusi udara dan sulit didaur ulang. Oleh sebab itu, industri percetakan mengadopsi inovasi tinta ramah lingkungan berbahan dasar air. Kelebihannya lebih aman bagi lingkungan, rendah emisi, dan tidak beracun. Inovasi tinta ramah lingkungan berperan penting dalam mengurangi jejak ekologis.
Digital Printing Mengurangi Limbah
Berbeda dengan mesin cetak konvensional, printer inkjet digital tidak membutuhkan pelat cetak. Pelat cetak dianggap limbah setelah lama tidak digunakan. Pelat baru harus dibuat setiap kali ada perubahan pada desain kemasan, sekecil apapun. Hal ini yang menyebabkan lebih banyak bahan yang terbuang. Dengan mesin cetak digital, file bisa langsung dikirim ke mesin untuk dicetak, sama seperti yang Anda lakukan pada printer rumahan. Selengkapnya: Mesin Cetak Digital Ramah Lingkungan.
Penggunaan Tinta UV
Selain tinta berbahan dasar air, ada juga tren penggunaan tinta UV. Pencetakan UV adalah teknologi pencetakan yang menggunakan sinar ultraviolet untuk mengeringkan tinta. Teknologi ini semakin populer karena tidak membutuhkan pelarut sehingga membuat proses pencetakan menjadi lebih ramah lingkungan. Sinar UV membuat hasil cetak berkualitas tinggi, tahan lama, dan bisa digunakan di hampir semua jenis media, seperti: Plastik, kaca, dan logam.
2. Teknologi 3D Printing Semakin Umum
Meski masih tergolong baru, namun mulai banyak yang melirik teknologi cetak 3D di Indonesia. Hal ini didorong oleh banyaknya konten kreatif dari luar negeri yang berhasil menciptakan produk kreatif di rumah sendiri dengan mesin printer 3D. Kehadiran printer 3D tidak untuk menggantikan digital printing, namun untuk melengkapinya. Dengan begitu pemilik bisnis cetak untuk mendapatkan target pasar baru dan memperluas penawaran layanan mereka.
Pencetakan 3D adalah tren teknologi percetakan digital terbaru yang memanfaatkan file digital untuk diubah ke dalam objek tiga dimensi. Teknologi ini banyak digunakan untuk beragam aplikasi, mulai dari: desain industri, arsitektur, pola, dan model atau prototipe produk sebelum diproduksi massal. Pencetakan 3D memungkinkan prototipe dibuat lebih cepat dan membuat barang yang tidak mungkin cepat dan berbiaya murah jika dilakukan dengan teknik manufaktur tradisional.
Inovasi dalam pencetakan 3D memungkinkan pembuatan desain yang lebih rumit. Teknologi SLS (Selective Laser Sintering) dan FDM (Fused Deposition Modeling) memungkinkan desain yang sangat kompleks dibuat jadi nyata walau tanpa bantuan cetakan tambahan atau tambahan perkakas yang mahal. SLS adalah proses cetak 3D yang menggunakan laser bertenaga tinggi untuk mengikat bahan bubuk halus menjadi satu struktur padat. Sedangkan, FDM menggunakan nosel bergerak untuk mengekstrusi serat bahan polimer (plastik atau logam) lapis demi lapis untuk membuat objek 3D.
3. Mesin Cetak Beresolusi Tinggi
Kualitas gambar jadi salah satu faktor yang diperhatikan dalam perkembangan teknologi mesin cetak digital. Penggunaan mesin cetak beresolusi tinggi adalah salah satu tren terkini dalam digital printing. Ini memudahkan para desainer untuk membuat karya yang lebih rumit, gambar detail, dan akurasi warna tinggi dibanding sebelumnya. Kelebihan ini sangat penting untuk industri yang bergerak di bidang fashion, seni, dan fotografi.
4. Peluang Bisnis Print as a Service (PraaS)
Teknologi mesin Digital Printing yang terus berkembang melahirkan peluang bisnis baru, yaitu Print as a Service (PraaS). Model bisnis berlangganan ini memungkinkan pelanggan memiliki fasilitas pencetakan di kantor tanpa perlu repot mendapatkan masing-masing komponen layanan percetakan, seperti: alat cetak, bahan baku, paket layanan, persediaan, solusi alur kerja, instalasi, penyimpanan data, perawatan, dan lainnya. Pelanggan bisa lebih fokus ke bisnis sementara untuk segala hal yang berhubungan cetak mencetak jadi tanggung jawab penyedia bisnis PraaS.
Model bisnis PraaS hampir mirip dengan bisnis sejenis, seperti DaaS dan SaaS. Pelanggan akan memperoleh perangkat keras, dukungan perawatan dan servis, sampai layanan pasokan dari pemilik bisnis PraaS. Kesepakatan antara pelanggan dan penyedia layanan ditentukan dalam satu kontrak. Perangkat yang digunakan bisa dengan model penyewaan yang pada akhir masa kontrak perangkat akan ditarik kembali, atau dengan model kepemilikan yang di mana perangkat akan jadi hak milik pelanggan setelah akhir masa kontrak.
5. Layanan Web-To-Print
Saat ini membuat aksesoris kustom sangat mudah. Apalagi dengan hadirnya mesin cetak digital yang dibantu dengan sistem web-to-print. Konsumen dapat mengakses etalase online, pilih produk, ubah desain, pilih warna yang cocok, pilih ukuran, lalu kirim ke lokasi yang diinginkan. Pangsa pasar bisnis web-to-print diperkirakan tumbuh lebih dari 5% pada tahun 2028. Beberapa mesin cetak digital yang populer digunakan di bisnis ini adalah:
- Direct to Garment Printer: Menggunakan teknologi Inkjet untuk mencetak desain langsung ke kain, seperti: T-Shirt, Hoodies, dan Topi
- Printer Sublimasi: Menggunakan panas dan tekanan untuk mentransfer desain ke bahan, seperti: keramik, mug, casing telepon, dan mousepad
- Printer Offset Digital: Menggunakan teknologi digital untuk mencetak dokumen dan produk berkualitas tinggi seperti: brosur, kartu nama, dan label.
6. Otomatisasi Proses Cetak
Proses yang dikerjakan manual pada mesin cetak digital standar memberi ruang untuk hadirkan human error, perubahan kualitas cetak, dan berkurangnya efisiensi dalam proses produksi. Berbagai kerugian ini bisa diatasi dengan menghadirkan teknologi otomatisasi yang didukung AI. Sistem di mesin cetak digital modern bisa memanfaatkan algoritme Machine Learning untuk mengoptimalkan alur kerja percetakan, memantau hasil cetak secara real time, dan prediksi kebutuhan pemeliharaan.
7. Cyber Security
Semakin berkembangnya teknologi mesin cetak digital mengharuskan produsen hingga pelanggan mewaspadai serangan digital. Berbagai ancaman kini menghantaui industri cetak modern, seperti: serangan malware dan ransomware, akses ilegal ke sistem, pelanggaran jaringan, hacking, dan pencurian. Semakin banyaknya risiko keamanan membuat mesin cetak digital modern dilengkapi teknologi terbaru, seperti:
- Protokol keamanan jaringan, seperti firewall dan enkripsi
- Perangkat lunak keamanan untuk deteksi serangan malware dan ransomware
- Kamera keamanan, kontrol akses, dan segel anti rusak untuk cegah akses ilegal
- Pembaruan perangkat lunak untuk menjamin mesin cetak aman dan bekerja efisien.
Berkembangnya teknologi harus dibarengi oleh semakin terampilnya tenaga manusia. Oleh karena itu, sediakan waktu untuk memberi pelatihan tentang keamanan data. Selain membangun kesadaran, pelatihan juga membantu karyawan mengidentifikasi ancaman dan mencegahnya sebelum terjadi.
Perkembangan teknologi mesin digital printing bertujuan meningkatkan fleksibilitas. Banyak hal yang bisa diproduksi saat ini dalam berbagai format, seperti: spanduk, pamflet, poster, label, hingga aksesoris. Teknologi mesin cetak digital modern memungkinkan cetak dalam jumlah kecil dan desain yang dipersonalisasi. Konsumen bisa sesuaikan bujet dengan kebutuhannya sehingga mengurangi biaya overhead. Bagi lingkungan, mesin cetak digital dapat membantu menekan limbah hasil produksi.
Penyedia Mesin Digital Printing Modern
Bhinneka DPS (Digital, Printing, Signage) adalah salah satu unit bisnis Bhinneka yang menjual mesin cetak digital printing inkjet modern dengan sertifikasi Greenguard Gold. Tidak hanya memiliki teknologi terkini yang bantu cetak di berbagai jenis media dengan cepat, mesin kami menggunakan tinta ramah lingkungan berbahan dasar air yang aman untuk lingkungan dan tidak mencemari udara. Cari tahu rekomendasi mesin cetak Inkjet terbaik di sini.