Caranya adalah dengan memberikan informasi terkait pesan yang telah di-forward tersebut, di mana penggun bisa melihat apakah pesan sudah terkirim, terbaca, atau berapa kali sudah di-forward. Dengan mengetahui berapa banyak sebuah pesan sudah di-forward pada informasi ini, pengguna bisa lebih cermat apakah sebuah pesan itu memang palsu atau bukan. Jika sudah di-forward beberapa kali dalam jumlah banyak, bisa jadi pesan tersebut belum dibuktikan kebenarannya dan pengguna hanya asal mengirimkan atau mem-forward kembali pesan tersebut tanpa dicek ulang lebih dulu.
Misalnya, jika sebuah pesan ternyata sudah dikirim sebanyak 100 kali atau lebih, pengguna bisa lebih curiga dan perlu mengecek apakah pesan yang dikirim tersebut benar atau salah. Sebelum ini, WhatsApp sendiri telah mencoba beberapa fitur untuk menanggulangi pesan atau berita palsu, seperti memberi label apakah sebuah pesan itu berupa pesan baru atau hanya sekedar “forward” dari pengguna lain, hingga melimitasi berapa banyak pesan yang bisa di-forward atau broadcast.